Rabu, 20 Agustus 2008

KEGIATAN 17 AGUSTUS 2008 SUMBANG BJN

KEGIATAN 17 AGUSTUS 2008 RT 27 RW 06
KELURAHAN SUMBANG BOJONEGORO

Seperti biasa menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia mulai dari tingkat RT sudah mempersiapkan kegiatan untuk menyongsong hari Proklamasi Kemerdekaan. Antara lain mengadakan kerja bhakti dilingkungan, mengecat gapura, dan rapat untuk kegiatan agustusan.
Tidak ketinggalan RT 27 RW 06 Kel. Sumbang Bojonegoro. Malam 17 Agustus 2008 mengadakan Tasyakuran di gang Bromo III yang diikuti hampir seluruh warganya. Tapi kali ini tidak ada Barongsai seperti tahun-tahun sebelumnya (memang itu bukan kesenian asli Indonesia, semua warga sepakat mestinya).
Sebenarnya sebagian warga mengatakan ada yang kurang dalam peringatan ini, yaitu tidak ada siraman rohani sehingga rasanya kurang khidmad dan kurang terasa momen agustusan. Ya karena kali ini RT 27 gang Bromo bersamaan juga mempersiapkan pembangunan Musholla Al Ikhlas. Untung seletah sambutan ketua RT, salah satu warga (pak Taulan) mengucapkan pekik : Merdeka, Merdeka, Merdeka !!!!!, tapi kami semua tidak sempat menirukan pekik itu. Kami semua baru sadar, oya ini memperingati 63 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Memang disemua RT dan dijalan-jalan kegiatan agustusan tidak semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya yang memasang pernak-pernik lampu hias/lampion, lampu penjor, bendera kertas yang melitang diseiap gang. Ini semua karena kita mematuhi anjuran pemerintah untuk menghemat listrik, bbm dan semua yang mengakibatkan pengeluaran. Termasuk juga memasuki tahun ajaran baru, dan kita harus menyukseskan wajib belajar (12 tahun ?) yang biayanya tidak sedikit.
Kemudian pada tanggal 18 Agustus 2008 diadakan lomba untuk anak-anak dan ibu-ibu. Antara lain : lomba tampah, lomba memukul air dalam plastik, bawa kelereng, menjepit balon, lomba capil.
Untuk tanggal 19-08-2008 kegiatan untuk bapak-bapak, pertadingan tenis meja juga nanti lomba memasak.
Siapa yang juara ?
JZ13MGS

Kembali ke masa kecil :
Waktu saya masih kecil dan tinggal di desa suasana menjelang agustusan sangat terasa. Semua warga beraktifitas memperbaiki lingkungannya masing masing. Antara lain mengapur (bukan mengecat) rumah, memperbaiki dan mengapur pagar bambu, ada yang model jeruji dan model silang-silang. Tidak ada yang warna warni, semua rumah dan pagar dikapur warna putih bersih,damai dan kebersamaan terasa.
Penerangan jalan hanya dari lampu “ting dan oncor” dari minyak tanah, bagi yang mau memasang di depan rumah. Makanya sinar bulan purnama ciptaan Allah SWT sangat dinikmati dan dimanfaatkan untuk jagongan di halaman rumah yang berumput sambil bermain. Karena sebelum tahun delapan puluh di desa belum ada listrik.
Juga waktu upacara 17 Agustus hampir semua warga datang berbondong ke lapangan mengiringi rombongan reog, topeng-topengan, oklek sambil mnggendong anak-anak menyaksikan jalannya upacara. Juga tidak lupa membelikan anaknya es lilin, es blok, semangka dan krupuk. Memang jajanan (snack sekarang) yang ada cuma itu, tapi yang pasti tidak menghawatirkan dengan jajanan sekarang yang banyak bahan kimianya.
Kemudian untuk anak sekolah persiapan agustusan tidak kalah sibuk, karena harus mengikuti pertandingan sepak bola plastik (waktu itu belum mampu beli bola beneran), lomba gerak jalan (dengan modal sepatu merk famous pinjaman yang diolesi kapur supaya kembali berwarna putih.

Ada yang pernah mengalami ????

Tidak ada komentar: