Senin, 23 November 2009

BOJONEGORO BURSA KAMBING QURBAN 2009



Tempat-tempat bursa kambing qurban Bojonegoro 2009

1. Jl. Untung Suropati (bunderan adipura), milik Yayasan Al-Mubarok

2. Jl. Untung Suropati (sebelah barat)

3. Jl. Pattimura (depan SMKN 2)

4. Jl. Cokroaminoto (utara bekas rel loko)

5. Lapangan Sukorejo


Foto lainnya di facebook


Minggu, 15 November 2009

FUN BIKE, BOJONEGORO CYCLING TOUR 2009


Sebenarnya acara sepedahan HUT Bojonegoro 332 ini namanya bukan fun bike, tapi karena banyak browser yang menggunakan keyword fun bike dan kesasar pada tulisan saya tahun 2008. Maklum banyak pengunjung yang belum melengkapi sepedanya dengan kompas.
Maka setelah saya muat selama lima belas hari, judulnya untuk 2009 ini saya tambah kata fun bike, sehingga pengunjung langsung dapat informasi yang diharapkan.

TICKET JUGA BISA DI DAPAT DI RUMAH MAKAN LIBRA (DEPAN STASIUN KERETA API) JL. GAJAH MADA BOJONEGORO

Minggu, 15 November 2009

Asyiknya Bersepeda Di Sela Pohon Jati dan Terjalnya Sungai Tanpa Jembatan


Dari Track Area Bojonegoro Cycling Tour 2009 (2-bersambung)

Track-track yang bakal dilalui para peserta Bojonegoro Cycling Tour 2009 tanggal 6 Desember nanti, khususnya peserta yang mengambil route of road, tingkat kesulitannya ukup lumayan. Routenya melewati sela-sela pohon jati yang cukup lebat. Selain itu, ada tiga sungai tanpa jembatan yang harus dilewati. Bagimana detailnya, berikut lanjutan tulisan dari Bojonegoro Cycling Club.

Setelah melewati kawasan hutan dengan tanaman jati yang baru berusia sekitar sepuluh tahun dan kawasan hutan yang masih gundul, memasuki kawasan forest track, para peserta mulai disuguhi track-track yang memerlukan skill bersepeda. Pasalnya, forest track sejauh delapan kilo meter ini mayoritas single track, eart track dan stone track.

Untuk menaklukkan kawasan ini, para of roader mesti menyiapkan sepedanya sedemikian rupa. Kelengkapan keamanan bersepeda juga harus dipersiapkan sejak dini. Seperti ban harus besar, mebawa alat pompa udara, dan helem. “Kita akan seleksi peserta yang bagaimana yang boleh masuk ke kawasan ini, karena selain sepeda MTB, gak bisa lewat, keuali dipaksakan,” kata Alham M. Ubey, ketua panitia Bojonegoro Cycling Tour 2009.

Di kawasan ini jelas tidak ada penyedia jasa tambal ban, karena jauh dari keramaian perkampungan. Para peserta juga disarankan membawa bekal minum sendiri, karena panitia hanya menyiapkan minum di titik sembilan kilo meter. Helm mutlak dipakai karena mayoritas tracknya berbatu.

Konsentrasi pikiran mutlak diperlukan, karena lebatnya hutan jati dengan seribu belokan sesuai alur. Jika hilang konsentrasi, bisa-bisa ban sepeda tahu-tahu mencium pohon jati atau terantuk bongkahan batu yang siap menghalang rintang putaran ban Anda.

Selain itu, dedaunan khas hutan juga tidak ada kompromi dengan kita. Pandangan mata kita bisa terhalang oleh dedaunan tersebut, sementara di balik dedaunan itu sebongkah batu atau lubang sedang mengintip untuk menguji nyali kita. “Tanaman di kanan kiri track cukp lebat, ini jelas jadi penghalang pandangan mata kita,” kata Alham, ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia Cabang Bojonegoro ini.

Tidak kalah mengasyikan, sungai-sungai sedalam kurang lebih dua meter, harus kita blewati. Sungai-sungai ini tidak ada jembatan. Tentu nyali seorang bikers sejati diuji kepiawaiannya, menyeberangi sungai di tengah hutan jati. Disarankan, para peserta satu persatu menuruni bibir sungai, karena selain berbatu juga bertanah dan tracknya tidak lurus, namun berkelok seperti huruf “S”.

Disarankan, jika kelelahan selama mengarungi track-track sulit ini, segeralah mengentikan laju roda sepeda dan menepi mencari pohon jati yang besar dan hiruplah udara tanpa polusi di bawah pohon jati tersebut. Niscaya, dalam waktu sekejab, tenaga untuk menggenjot sepeda lagi kembali pulih.

Lebih asyik, jika sungai-sungai itu nanti terisi air, karena diperkirakan awal Desember nanti telah memasuki musim hujan. Mau tidak mau, para bikers harus menyeberangi sungai berair dengan kedalaman skitar enam puluh centi meter atau selutut orang dewasa. “Bila perlu kita sediakan tali jika arusny deras,” tegasnya.

Demi keamanan para peserta, track-track khusus yang lumayan berbahaya ini akan dijaga sejumlah petugas, untuk memandu peserta menaklukan sungai dengan arus air yang tidak terlalu deras tersebut. Sekali lagi, nyali bikers sejati diuji di track ini.

Dari bibir sungai seberang, track tanjakan siap menyapa dan menantang para bikers. Di seputar sungai ini, juga bisa dijadikan tempat beristirahat sejenak, karena pohon-pohon rindang dengan angin spoi-spoi disertai sinar-matahari yang tak terlali tajam, siap memanjakan Anda. Tapi jangan terlena, karena route masih cukup jauh dan tak kalah menantangnya.

Dari kawasan ini, para pserta secara tidak sadar, diajak panitia untuk berpikir betapa pentingnya kawasan hutan untuk kelanjutan hidup kita dan anak cucu kita kelak. Sebelum masuk kawasan hutan lebat, peserta bisa blajar betapa gersangnya kawasan hutan yang yang gundul akibat penjarahan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Kita tahu semua, tahun 1998-2003 lalu, hutan kita dijarah habis-habisan oleh warga yang tidak mau tahu keselamatan anak cucunya di masa datang. Untung saat ini Perhutani sudah mulai mereboisasi hutan itu, sehingga kawasan hutan yang gundul berkurang,” ujar Alham, yang juga reporter RCTI tersebut.

Pelajaran berharga bagi kita semua, rindangnya alam menentukan ketenangan hidup kita. Rusaknya alam menandakan kerakusan kita dan siap-siaplah menyambut bencana alam seperti banjir, angin kencang dan panasnya udara. Lagi-lagi kita baru tersadar ketika bencana telah menimpa kita atau anak cucu kita. (alfianto)


Informasi di atas dikutip dari :
www.bcc-bojonegoro.co.cc
www.sepedahan.com

Baca juga : SEPEDA MTB, TIPS MENGIKUTI FUNBIKE

Informasi route BEE 2009, 6 - 20 Des 2009

Dandossi Matram 13 November jam 1:07 Balas
[TAMBAHAN CERITA]

Rekan2 peserta BEE 2009,

Berikut ini informasi route BEE 2009, 6 - 20 Des 2009, Pontianak -
Bontang, dari Pak Syamsir Alam:

Kalbar:
Pontianak > sakadau > Sanggau > Nangah Pino.

Kalteng:
SBK > MM > S Mahop > Tbg Sangai > Tbg Samba > Tbg Jutuh > Kuala Kurun
> Jakatan Pari > Muara Teweh > Lampeong.

Kaltim:
Tuku > Melak > Kahala > KB Janggut >Merah > TNK > BONTANG (finish).

Dari Bontang akan ke Samarinda (sekitar 120 Km) untuk acara penutupan
(tgl 20 Des), selanjutnya besoknya, 21 Des, kendaraan dibawa ke
Balikpapan (sekitar 120 Km) untuk dikirim ke Jakarta.

Track yg menantang kelihatannya kalau dari cerita Pak Syamsir adalah
antara perbatasan Kalbar dgn Kalteng yg melewati hutan dan gunung ...
tempat Camel Thropy tidak bisa tembus dan harus diangkut naik
helikopter?

Untuk route di Kalteng, kelihatannya sebagian masih menggunakan route
DCI 2005 .... Kalau nggak salah ada melewati "BUKIT IBLIS" yang
legendaris dan dihindari oleh penduduk Kalimantan. Dimana saat kita di
Bukit Iblis tersebut, pantang menyebut nama tersebut. Wuiiih .... seru
tuh track-nya apa lagi kalau hujan ... Saat DCI 2005, tidak hujan
saja, perjalanan terasa seruuuuu banget, apa lagi kalau pakai hujan
..... Manstaaap banget tuh ....

Saya masih inget tracknya antara Jakatan Pari - Muara Teweh, yg
melewati sungai besar beberapa kali, memasuki hutan terus menerus,
tanjakan yg panjaaaang, V tempat landy Pak Budi (?) jebol transfer
case-nya, yg membuat Pak Budi harus mengirim secara estafet transfer
case dari Jakarta ke lokasi dan akhirnya bisa ikut gabung lagi dgn
rombongan .... luar biasa tuh perjuangan itu transfer case ....

Juga cherokee punya Cherry yg bermasalah pas di lokasi paling keramat
di Bukit Iblis, semalaman stuck sendirian dengan hiburan2 malam yg
membuatnya tidak bisa tidur .....

Untuk route Kalbar dan Kaltim merupakan track baru bagi saya. Track
perbatasan Kalbar - kaltim kelihatannya akan jadi track yg menegangkan
dan lumayan derajad kesulitannya karena Camel Thropy saja 2X gagal
melewatinya dan harus diangkut pakai helikopter ...

Kalau dari cerita Pak Syamsir, track ini terdiri dari 200 km, dimana
100 km tanah gravel, 50 km offroad, dan 50 km super ekstrim, dimana
Pak Syamsir membutuhkan seminggu untuk bisa keluar dari track ....
melewati sekitar 10 sungai dgn dinding sungai yg curam seperti huruf V
serta jembatan kayu yg ,mulai rapuh dan diperkirakan selewat rombongan
BEE ini, jembatan2 tsb sebagian rusak krn memang sdh rapuh .... Kalau
menurut Pak Syamsir, track ini asli track super ekstrim .... !!!

Kalau lihat track-nya seperti ini, he5x .... dijamin menyesal bagi
mereka2 yg suka dengan petualangan offroad adventure ... karena track
ini bisa jadi merupakan track yang dahsyaaat dan susah dicari
bandingannya, kecuali kita mau coba di Papua ya ...

Pak Syamsir sendiri jamin, tidak akan ada lagi BEE kedua atau ketiga
.... Karena lebatnya hutan, dalam setahun saja, ada track yg sdh akan
rimbun lagi .... Dan Pak Syamsir sendiri nggak ada rencana untuk
kembali ke lokasi ini lagi ....

Arghhhh ..... Masih lama nih berangkatnya ......... #$%&$#@ ... sudah
nggak sabar euy ....

Minggu, 08 November 2009

Laporan hari ke-28 Tim Survey Borneo Equator Expedition 2009

Dandossi Matram 08 November jam 15:08 Balas
[Untuk informasi lengkap pendaftaran BEE 2009, silahkan klik www.nusantarachallenge.com ]

Rekan2 pecinta offroad dan peserta BEE 2009 khususnya,

Hari ini merupakan hari ke-28 perjalanan tim survey BEE 2009, sejak keberangkatan tgl 10 Oktober 2009.

Posisi kendaraan saat laporan ini ditulis (minggu, 8 November2009) Tim sedang memasuki Puruk Cahu, Kalimantan Tengah menuju Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sampai dengan saat ini cuaca masih panas dan kering, namun diperkirakan, bulan Desember sudah akan masuk musim hujan.

Selama perjalanan, kerusakan yang dialami Tim Survey adalah:

Taft GT
Knuckle bearing kiri kanan,aus karena getar2 dipaksa terus jalan di tanah gravel
long tierod bengkok kena kayu
radiator mampet
Spion kiri kanan jatuh tiga kali
Bodi peyot

Catatan:
Taft GT ini merupakan car leader, sehingga mendapat tantangan terbesar karena berada didepan harus membuka jalan ...

Taft Hiline
Tidak ada kerusakan yg material

Toyota
Radiator mampet

Penyeberangan Sungai
Perjalanan di Kalimantan pasti akan banyak menemui sungai untuk diseberangi. Masalah utama adalah tidak semua sungai tersebut ada jembatan untuk diseberangi. Akan ada banyak sungai untuk diseberangi ...

Saya sempat menanyakan apakah kita akan mengalami menyeberang sungai lebar dengan teknik seperti saat di DCI 2004 Sumatera, dimana panitia harus membuat perahu ponton sendiri dari kayu dan drum plastik untuk menyeberanginya?

Pak Syamsir bilang nyaris saja, untung ada solusi dgn menggunakan perahu penduduk untuk melewatinya, dimana kendaraan akan diseberangkan diatas 2 perahu yg diikat. Dimana proses penyeberangan butuh waktu sekitar 30 menit/kendaraan.

Adapun daftar sementara sungai2 yang akan diseberangi dengan teknik tersebut dan biayanya adalah sebagai berikut (ini dikalteng): Sungai Mahub biaya penyeberangan per mobil Rp 250 ribu, Sungai Tumbang Tambang Rp 50 ribu, Sungai (Sei) Hanyu Rp 50 ribu, Sungai Tumbang Lahub Rp 300 ribu. Jadi jangan sampai lupa bawa uang tunai dalam perjalanan ini.

Route & Rencana Pak Syamsir
Rupanya Pak Syamsir baca postingan saya dimilis, dan koreksi tulisan saya yg menyatakan bhw pak syamsir akan langsung ke pontianak setiba di balikpapan baru ke jakarta untuk press conference dan briefing peserta. Rencana yg benar adalah, setiba di Balikpapan, beliau akan langsung ke Jakarta u/ press conf dan briefing, setelah itu kembali ke Balikpapan untuk offroad lagi ke Pontianak untuk menetapkan dan mempersiapkan route final-nya. Luar biasa kerjanya pak syamsir ini .... Kelihatannya Pak Syamsir kali ini jauuuh lebih serius dari pada DCI 2005 Kalimantan yg menurut saya memang waktu itu track-nya belum optimal sekali ... Karena survey hanya 2 X 1 Minggu .....

Mendengar keseriusan Pak Syamsir ini, saya semakin semangat dan yakin bhw trip kali ini akan memberikan pengalaman dan kenangan yang tidak bisa diulang dua kali, soalnya siapa dan kapan akan ada lagi yg mau dan bisa membuat event seperti ini?!!! Rasanya hati ini semakin tidak sabar menunggu tanggal 6 Desember tiba ... ha5x ....

Pokoknya, akan sangat menyesal sekali bagi siapapun yang tidak sempat atau tidak bisa ikutan event ini. Karena sejak awal saja, sebenarnya ini sudah maju mundur, mengingat terbatasnya dana yang ada untuk membiayai kegiatan ini. Kalau sampai kegiatan ini jadi jalan, jangan di-sia2kan,besok2 belum tentu ada lagi lho ...

Btw, jangan lupa kendaraan dikirim via Pelabuhan Tanjung Priok Tgl 28 November 2009, biaya ekspedisi PP Rp 8 juta, asuransi 0,25% dari nilai pertanggungan yg diminta peserta.

Itu saja berita terakhir dari Pak Syamsir ... Sampai berita selanjutnya .... Jangan lupa, mohon bantuan forward ke milis lain yang saya tidak ikutan ya ... Thanks ...

Salam Offroad ..... Goo .....!!!

Ossy
Peserta No.1 BEE 2009

dikutip dari : facebook

Daftar Peserta Borneo Equator Expedition 2009 & Info lengkap lainnya

Dandossi Matram 08 November jam 2:38 Balas

Rekan2 Pecinta Offroad Adventure, peserta Borneo Equator Expedirion 2009 khususnya,

Berdasarkan data dari Om Hendrik Badu, yg urusin pendaftaran sama Rosa, maka daftar peserta adalah sbb:
Ossy & Dadan (Navigator/Mekanik) - Jkt/Bdg, Jeep CJ7
Rusmanhadi - Jkt
Arfan- Kendari Sulawesi Tenggara
Putra - Jkt - CJ
Cherry - Jkt - Cherokee
Anton - Pontianak - 5 Kendaraan
Malaysia 3 Kendaraan
Sulawesi 1 Kendaraan
Landy 6 mobil (Budi BL, Adri,Tonton, Koh Abi dll)
Eggy - Jkt - Suzuki/Cherokee/Motor (masih bingung ha5x ..)
Hans Mudali
Pak Ama - Cirebon
Yogi - Banten
Amerika UPV (semacam APV tp bisa 2 orang, waaah seru nih digigit nyamuk ...)
Australia - Wrangler JK
Balikpapan - 2 kendaraan
Banjarmasin
Palangka Raya
Andhika - Jakarta - Mitsubishi Triton
Motor - 12 motor

Jumlah peserta sampai saat ini 31 kendaraan dan 12 motor, dimana dari luar negeri adalah dari Amerika, Australia, dan Malaysia. Kendaraan2 peserta dari Amerika dan Australia saat ini sedang proses pengiriman ke Indonesia. Kalau peserta malaysia akan masuk melalui Entikong.

Kendaraan panitia yang akan ikut:
Tinus
Yuma
PJB 3 (Hendro 3 mbl Cherokee)
Syamsir 3 mbl
Kendaraan Marshal - Mercy punya Yuma
Ford - 3 kendaraan

Pengiriman kendaraan
Kendaraan akan dikirim tgl 28 November 2009 melalui Tanjung Priok ke Pontianak (diharapkan tgl 27 Nov sdh dikirim ke tanjung priok), tiba di Pontianak tgl 2 atau 3 Desember 2009 (tanya ke Hendrik pastinya).

Untuk pulangnya, kendaraan akan dikirim dari Balipapan tgl 21 Desember 2009.

Biaya ekspedisi kapal laut adalah Rp 8 juta PP. Untuk asuransi (tidak wajib/optional) tambah lagi 0,25% dari nilai pertanggungan yg diminta.

Hendrik mengingatkan bahwa panitia hanya akan membantu pengiriman ke Pontinak di tgl 28 November saja, diluar dari itu panitia tidak bisa membantu. Selain itu, kendaraan bisa dikirim bila telah melunasi biaya pendaftaran (bagi yg berlokasi di Jawa tentunya).

Untuk urusan ekspedisi, pendaftaran, booking hotel/akomodasi, silahkan hubungi Rosa 081806757557 atau Hendrik 08170042777.

Info lengkap dapat di klik di Website www.nusantarachallenge.com

Sampai ketemu di Borneo .....

Ossy

==========================================

Informasi terkait pendaftaran dll
I. Biaya Pendaftaran 1 Peserta ( 1 Kend dan 2 Org ): Rp. 8.000.000- Panitia akan memberikan :
1. Asuransi KecelakaanPer-kendaraan : 2 org.
2. Buku Peraturan & Buku Route.
3. Plakat : Per-kendaraan (2 org)
4. Sertifikat : Per-kendaraan (2 org)
5. Newsletter.
6. Makan malam pada acara penutupan event.
7. Sticker Event untuk kendaraan : 1 set
Scrutineering
Kaca depan, samping dan kap mesin:
Sticker Pintu.
Sticker Logo ukuran kecil.
Nomor Kendaraan.

8. Bendera event. Per-kendaraan.
9. Kaos event. Per-kendaraan ( 2 org )
10. Topi event. Per-kendaraan ( 2 org )
11. Kemeja event. Per-kendaraan ( 2 org )

II. Biaya Penambahan 1 orang penumpang / crew: Rp. 1.500.000-
Panitia akan memberikan :
Asuransi, 1 Kaos, 1 Kemeja, 1 Topi dan Makan Malam diacara penutupan event.

III. Biaya Pendaftaran Dalam Negeri :
Roda 4 : Rp. 8.000.000-
Roda 2 : Rp. 3.500.000-
QUAD/ATV : Rp. 5.000.000-

IV. PESERTA TERBATAS
Roda 4 : 30 kendaraan Dalam Negeri 20 kendaraan Luar Negeri.
Roda 2 : 6 Dalam Negeri 10 Luar Negeri.
QUAD/ATV : 2 Dalam Negeri 2 Luar Negeri.

V. Pendaftaran
Buka : 01 May 2009
Tutup : 01 Nopember 2009
Catatan :
Bilamana 40 peserta Dalam Negeri telah terpenuhi, maka pendaftar berikutnya akan dimasukan dalam daftar waiting list dengan catatan uang pendaftaran harus dibayar penuh. Peserta waiting list menunggu peluang apabila ada peserta Luar Negeri yang batal ikut.

VI. Tempat Pendaftaran:
CHEETAH OFF-ROAD CLUB
Komplek Bukit Gading Indah.
Jl. Bukit Gading Raya. Blok C. No.6, Lantai 2.
Kelapa Gading Permai, Jakarta 14240.

Tel: 021-45845410 . Fax: 021-4513376

Website: www.nusantarachallenge.com

Email: info@nusantarachallenge.com This e-mail address is being protected from spambots, you need JavaScript enabled to view it

Contact person:
Rosa 081806757557.
Hendrik 08170042777.

VII. Pembayaran :
PT. CHEETAH LINTAS ALAM
BCA Gading Bukit Indah
Account : 7 4 8 0 0 0 0 7 9 4

============================================

PANTANGAN2 SELAMA DI HUTAN KALIMANTAN
[Berdasarkan info dari Om Dayak a.k.a. Wieldy - Palangka Raya]

Mau percaya atau tidak, saat saya mengikuti DCI 2005 Kalimantan, Pak Syamsir saat briefing di Jakarta, secara tegas mengingatkan peserta untuk memperhatikan pantangan yang jangan dilanggar yaitu jangan membawa terasi, telur (asin), dan makanan yg terbuat dari beras ketan (termasuk dodol)

Kendaraan Pak Mantan Kapolri sepanjang jalan bermasalah terus, ternyata di mobil ketahuan ada dodol terbawa .... Nah yang ajaib, kendaraan saya sejak start sudah bermasalah dan semakin lama semakin berat padahal pantangan2 itu tidak saya lakukan. Barusan saya dikasih tahu oleh rekan dari IOF Kaltim, bahwa kita dilarang juga bawa kopi hitam ... waaah kalau kopi hitam saya memang bawa banyak karena tidak dimasukan dalam daftar yg harus kita pantang .... he5x ...

Daftar tambahan lainnya yg mungkin perlu kita ketahui adalah ikan asin, membakar ikan siluang di hutan, berbicara sembarangan...atau menganggap remeh hal2 di sekitar kita....itu sedikit info tentang pantangan di hutan kaltim ..

Btw pantangan itu hanya berlaku kalau kita memasuki hutan, tapi kalau kita makan telor goreng atau dadar di desa di warung,katanya sih tidak apa2 ...


Ini tambahan dari Om Dayax aka Wieldy - Palangka Raya

Tambahan lagi Oom, kalo ingin minum atau makan sesuatu tapi belum bisa terlaksana, usahakan jgn sempat terucap.. Simpan dalam hati.. Di Kalteng terkenal dengan Istilah "Kepuhunan atau Pahuni"..

Contohnya kalo mau minum kopi, tapi belum memungkinkan karena sedang nyetir atau sedang sibuk, sering kia nyeletuk, "waahh minum kopi enak nihh..." Karena gak kesampe'an, orang tersebut bisa mengalami hal2 aneh, dari kepala kejedug sampai hal2 aneh lainnya (Maaf, mugkin bisa sampai berdarah).. Believe It or Not.. But it's not JOKE..

Untuk antisipasi, orang tersebut bisa mngucapkan "SEMPULUN/ PUSE-PUSE" Sembari mengecap ujung jempol seolah-olah sedang mencicipi yg kita inginkan tadi.. kata SEMPULUN mewakili keinginan kia tadi..

Ribet ya.. Hehehehe..

Jadi kalo ingin sesuatu, langsung aja,kalo ingin kopi, langsung aja bikin kopi.. Apalagi kalo pengennya NAsi Kuning, kalo dah terucap, WAJIB sempulun/puse-puse, karena Beras Kuning merupakan "PATAHU" alias Makanan Orang Gaib..

Untuk yg kurang sreg dengan "SEMPULUN/PUSE-PUSE" dapat diantisipasi dg yg Saya tulis diatas, "JANGAN SEMPAT TERUCAP, SIMPAN dalam hati keinginan kita tadi..

Well, ini bukan menakut-nakuti, tapi itulah kenyataannya.. Ini memang MITOS yang melekat kuat di adat Dayak..

Semoga bermanfaat selama event nanti..

Note : Sekali lagi ini MITOS, kembali kepada Kepercayaannya masing2.. Banyak BERDOA, mohon Perlindungan-NYA.

Regards,
Wieldy - Palangka Raya

Mudah2an info ini bisa bermanfaat bagi teman2 yang akan mengikuti BEE 2009 ...

dikutip dari : facebook

Borneo Equator Expedition 2009: Laporan Perjalanan Pak Syamsir Alam

Dandossi Matram 08 November jam 2:15 Balas

Tadi saya di telpon sama Pak Syamsir, ini laporannya:

Sejak start untuk melakukan survey dari Pontianak pada tgl 10 Oktober 2009, sampai dgn hari Sabtu, 7 November 2009, atau hari ke 28, Pak Syamsir telah menempuh perjalanan sejauh Km 3020, dimana sekitar 80% merupakan perjalanan non aspal.

Tim survey ini memperkirakan bisa menyelesaikan seluruh survey ini dalam 10 hari kedepan di Samarinda atau Balikpapan. Namun, karena start akan dilakukan di Pontianak, Pak Syamsir masih harus membawa kendaraan kembali ke Pontianak dari Samarinda/Balikpapan.

Setelah tiba di Pontianak, akan kembali ke Jakarta untuk melaksanakan press conference dan briefing bagi peserta. Crew akan tetap tinggal di Kalimantan untuk mempersiapkan kendaraan dan persiapan pelaksanaan lainnya.

Kalau aktivitas itu dilakukan oleh anak2 muda mungkin itu kita biasa saja. Tapi ini dilakukan oleh seseorang yang usianya telah lebih dari setengah abad, saya rasa nggak banyak orang2 seusia Pak Syamsir yang masih mempunyai energi seperti Pak Syamsir dan Yuma ... Jangan lupa juga, bahwa mereka berdua boleh dibilang masih juaranya berbagai event ekstrim di Indonesia sampai dengan saat ini .....

Speck Tunggangan
Sisi yang tidak kalah menarik dari kegiatan ekstrim ini adalah pertanyaan, "Apa tunggangan mereka selama survey ini?"

Tim menggunakan 3 kendaraan offroad, tentunya bukan kendaraan standard, tetapi sudah mengalami modifikasi lumayan berat agar mampu melewati berbagai medan ekstrim yang dihadapi. Apa saja kendaraan dan penumpangnya?

Taft GT kompetisi (Driver: Syamsir Alam & Navigator/Mekanik: Rusdianto)
Mesin Ruger DL70 Intercooler, plat kopling hilux, kaki2/gardan FJ 60 depan dan belakang, depan as longfield dan air locker ARB, belakang detroit locker dgn as summerbrothers, dan per EMU, shockbreaker procomb

Taft Hiline (Driver: Agus & Navigator/Mekanik: Suwandi)
Mesin Ruger DL 70 turbo, kaki2 sama dengan speck TafT GT.
Taft Hiline ini lebih berfungsi sebagai service car yang mengangkut logistik dan peralatan spare-parts yang menurut Pak Syamsir dengan spareparts ini bisa membangun satu mobil baru, saking lengkapnya peralatan dan spare-parts-nya ...

Toyota BJ 40 (Driver: Yuma & Navigator: Zulkarnaen)
Mesin Toyota 13BT, Kaki2 menggunakan speck persis sama dengan speck Taft GT,

Route Tim Survey
Kemarin mereka dari Palangkaraya keTumbang Samba, Kalteng dgn berbekal solar sebanyak 1,5 drum dan logistik untuk 10 hari, menyebrang ke Tumbang Kaman, terus masuk jalan HPH dan terus ke Tumbang Jutuh, nyebrang sungai masuk jalan HPH lama keluar Kuala Purun jalan ke puruk cahu nggak ada jalan, yg ada jalan ex DCI 2005, tapi jalan sdh diperlebar. Baru masuk lagi ke jalan lama di agak ujung jalan ex DCI 2005 dpt jalan lama menuju Tumbang Lahung (besok), skrg camping 6 km dr situ.

Kondisi perjlanan tanah terus .... kadang2 hujan/gerimis, tapi banyak panasnya sehingga perlu bawa masker hidung karena debunya yg banyak

Karena cuaca yg masih panas, peserta disarankan bawa kaos u/ satu hari perjalanan 1 kaos ... bawa masker, makan siang pakai T2 saja, biar nggak repot .... warung ada tapi sekitar 300 km dari lokasi ... Bawa makanan yg benar2 siap saji untuk menghemat waktu perjalanan ....

Blank spot untuk telpon selular masih banyak,sehingga telpon satelit dibutuhkan ... nyamuk masih banyak seperti biasa kalau malam ...

Perjalanan BEE nanti, ada sekitar 100 Kmdari Pontianak yang jalan diatas aspal, tapi setelah itu akan lebih banyak masuk jalan tanah atau offroad ....

Sekian infomasi dan laporan langsung dari Tim Survey Borneo Equator Expedition 2009 yang dipimpin oleh Pak Syamsir Alam ....

Mohon bantuan rekan2 untuk forward ke Milis lain yang saya tidak ikuti ...

Terima kasih

Ossy

dikutip dari : facebook

Jumat, 06 November 2009

Borneo Equator Expedition 2009 (2)

Siap-siap Menghadapi ‘Kiamat’
Gareng Guntoro

(istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Tim survey Borneo Equator Expedition (BEE) 2009 terus menggerakkan tiga kendaraannya. Belantara Kalimantan Tengah masih menjadi titik jelajah tim beranggota enam off-roader kawakan ini sebelum tiba di Kalimantan Timur.

Selama 25 hari perjalanan menembus belantara Kalimantan, Kamis kemarin (5/11), kepala ekspedisi BEE 2009 Syamsir Alam mengatakan, timnya banyak menemui lintasan mematikan.

Di wilayah Kalimantan Tengah, misalnya, tim ini mengaku harus jatuh bangun menghadapi ganasnya medan bekas penebangan hutan yang kini telah berubah menjadi rimba muda.

Kabupaten Seruyan dan Kepingan Hulu dianggap daerah terberat yang nantinya harus dihadapi para peserta BEE 2009. “Selain lintasan yang licin dan terjal, rintangan terberat adalah sungai-sungai tanpa jembatan,” kata Syamsir.

“Butuh dua puluh menit bagi off-roader yang pintar untuk bisa turun ke perahu. Ini belum termasuk waktu yang diperlukan untuk naik kembali di seberang,” lanjutnya. Menurut Syamsir, sedikitnya ada 10 sungai dengan dinding-dinding terjal yang akan disantap para off-roader peserta BEE 2009.

Karena itu, Syamsir berpesan agar peserta BEE 2009 nanti lebih berhati-hati. “Lintasan itu super ekstrim. Selain keterampilan mengendalikan mobil, dibutuhkan keberanian dan perhitungan masak.”

“Bila sebuah mobil mengalami masalah teknis akibat kesalahan memilih lintasan, ini akan menghambat pergerakkan rombongan di belakang. Saya sulit memperkirakan waktu yang diperlukan untuk setiap etape, karena sangat bergantung pada kondisi cuaca dan keterampilan para peserta.”

Ditambahkan Syamsir, dirinya dan rombongan tim survey BEE 2009 sempat menghadapi rute di pedalaman hutan sejauh 200 km. Dari rute tersebut, 100 km berupa lintasan krikil, 50 km tanah lembab, sementara sisanya lintasan lumpur yang mampu menghentikan putaran roda.

Untuk menembus rintangan sejauh itu, Syamsir mengatakan, tim survey menghabiskan waktu satu minggu. Karena itu, rute ini dianggap Syamsir lebih ekstrim ketimbang lintasan Pegunungan Mekongga di Sulawesi Utara yang dimainkan pada Diplomat Challenge Indonesia 2006.

Selain dibutuhkan kesiapan teknis kendaraan, Syamsir mengingatkan agar setiap off-roader menyiapkan mental. “Pada sebuah etape tertentu di Kalimantan Tengah, kita tidak menemukan penduduk. Artinya, para off-roader harus mampu survive (bertahan hidup) saat menghadapi masalah dan tertinggal dari rombongan di wilayah ini,” Syamsir menyarankan.

Selain sungai tanpa jembatan, rintangan yang tergolong menjebak adalah puluhan jembata kayu yang kondisinya mulai rapuh. Syamsir sulit memprediksi kekuatan kayu jembatan. Terlebih bila harus menopang bobot mobil-mobil off-road yang umumnya lebih dari 2 ton.

“Kalau jatuh dari jembatan resikonya lumayan. Dalamnya bisa mencapai 10 hingga 20 meter,” imbuh Syamsir. Dengan demikian, Syamsir menilai para off-roader BEE 2009 harus menyiapkan mesin penarik kabel baja (winch) sebaik mungkin.

Di sisi lain, Syamsir mengungkapkan para peserta BEE 2009 juga akan merasakan kebanggaan dari pengalaman baru yang diterima. Pasalnya, 100 km belantara Kalimantan Tengah yang akan dijelajahi merupakan hutan eksotis yang penuh kemurnian.

“Sangat, sangat perawan. Masih murni. Air sangat bening dan kayaknya tidak ada yang mengontaminasi,” cerita Syamsir.

Kendati demikian, Syamsir berharap cuaca pada Desember nanti bisa bersahabat. Karena menurut Syamsir, datangnya hujan bisa membawa bencana bagi rombongan BEE 2009. “Kalau hujan, artinya kiamat,” katanya diiringai tawa yang keras.

Toh, calon peserta BEE 2009 tak perlu ciut nyali. Mobil-mobil off-road yang mereka miliki dianggap Syamsir akan mampu menjinakkan lintasan tersebut. Barometer Syamsir adalah truk ringan Ford Ranger yang dibawa rombongan survey.

Menurutnya, dengan tambahan kelengkapan off-road yang tidak begitu istimewa, kendaraan kabin ganda itu sanggup melewati rintangan demi rintangan sepanjang Kalimantan Tengah. “Kalau mobil off-roader kan jauh lebih hebat. Jadi, kenapa harus takut?” singgung Syamsir. [Tom]

Borneo Equator Expedition 2009 (1)

Membebaskan Rintangan Camel Trophy
Gareng Guntoro

(Syamsir Alam)

DIKUTIP DARI www.inilah.com

INILAH.COM, Jakarta — Tim surver Borneo Equator Expedition (BEE) 2009 berhasil menembus hutan belantara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah melalui jalur tengah. Demikian off-roader kawakan Syamsir Alam melaporkan tahapan perjalannya melalui surat elektronik kepada Dandosi Matram, off-roader sekaligus salah seorang pengurus Indonesia Off-road Federation (IOF).

"Akhirnya hari ke 22 tembus juga Kalbar - Kalteng jalur tengah, yg dulu gagal ditembusi Camel trophy, survey dilanjutkan ke Kaltim mungkin 10 hari lagi tembus.” Begitu Syamsir Alam menuliskan laporannya dalam surat elektronik.

Ungkapan yang sama diutarakan Syamsir saat INILAH.COM menghubunginya melalui telepon, Kamis (5/11). “Sekarang saya sedang masuk ke kota Palangkaraya untuk membeli perbekalan dan komponen (mobil) untuk perbaikan kecil . Posisi mobil rombongan 250 kilometer dari sini,” katanya.

“Ini hari ke-25 dan saya perkirakan kita akan sampai di pantai barat Kalimantan dalam sepuluh hari ke depan,” lanjut pria gaek yang akrab disapa Crazy Sam’s ini. Artinya, rombongan tim survey BEE 2009 akan menghabiskan waktu perjalanan selama 35 hari.

“Anda musti umumkan bahwa kita telah berhasil mengalahkan Camel Trophy,” tambah Syamsir. Menurutnya, rombongan Camel Trophy yang dilengkapi kendaraan off-road Land Rover Discovery 300TDi gagal melalui rintangan di tengah hutan Kalimantan pada 1996. “Mereka dulu keluar setelah diangkut helicopter,” ujar Syamsir.

Syamsir melakukan pejalanan survey bersama lima off-roader, termasuk Yuma Wiranatakesuma dan dua personal polisi sebagai pengaman. Perjalanan Syamsir dan rombongan ini merupakan bagian dari aktivitas membuka jalur bagi kegiatan BEE 2009 yang dijadwalkan digelar pada 6-20 Desember mendatang di Kalimantan.

BEE 2009 merupakan kegiatan off-road adventure ekstrim menjelajah hutan pedalaman Kalimantan segaris katulistiwa. Titik keberangkatan akan di mulai dari Pontianak, Kalimantan Barat, masuk ke Kalimantan Tengah, dan finish di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Perjalanan ekspedisi ini dipastikan bisa menghabiskan jarak ribuan kilometer. Setidaknya hingga hari ke-14 atau 24 Oktober lalu saja tim ekspedisi ini sudah mencatat jarak tempuh hingga 2.114 km. Padahal mereka baru menghabiskan setengah dari perjalanan yang akan dilakukan.

Menurut Cheetah Off-road Club sebagai penyelenggara, BEE adalah event berskala internasional yang digagas para pencinta off-road di Indonesia. Off-roader dari Asia, Eropa, Amerika dan Australia akan terlibat pada kegiatan yang didukung Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata ini.

Mengingat medan yang tak ringan, panitia terpaksa membatasi jumlah off-roader hanya 50 peserta, di mana 30 peserta dari Indonesia dan 20 peserta asing. Meski begitu hingga minggu ini pihak panitia mengaku telah menerima pendaftaran dari 33 peserta nasional.[Tom] (bersambung)

Rabu, 04 November 2009

BOJONEGORO HARI JADI KE 332




Banyak sekali kegiatan dalam Hari Jadi Bojonegoro ke 332, antara lain pengambilan api abadi di Kayangan Api Ngasem, Mlaku Bareng dengan Pakde Karwo dan Gus Ipul, Pertujukan Wayang Kulit, Hiburan Rakyat di alun-alun, Panjat Pinang, dan lain-lain. Juga pertunjukan dari Komunitas seni bunyi-bunyian (Rumah Sakit Jiwa Bojonegoro) Dewan Kesenian Bojonegoro (DKB)
Foto-foto kegiatan hari jadi Bojonegoro ke 332 bulan Oktober 2009 klik di facebook

SEPEDA PERJUANGAN


Sepeda onthel ini dulunya setiap hari dipakai bapak untuk bekerja di KUA Sugihwaras Bojonegoro yang berjarak 12 km dari Balen. Berarti jarak tempuh tiap hari 24 km. Bahkan kalau lagi musim pengantin bisa mencapai jarak tempuh 2 x 50 km dan waktunya malam hari. Karena wilayah Kecamatan Sugihwaras luas sekali, sebelum dipecah menjadi Kecamatan Temayang. Apalagi antara tahun 1975-1985 jalan kecamatan masih jelek sekali, yang bisa dilalui sepeda hanya tepi kastin, sehingga habisnya karet ban hanya sebelah.
Dengan sepeda ini banyak sekali suka duka yang dialami bapak karena karena harus sering bertugas malam hari dan keluar masuk hutan, menyeberangi sungai. Kadang bertemu ular besar di tengah hutan, pernah juga di Temayang mau pulang bingung, seharusnya belok kanan menuju Sugihwaras tapi beliau belok kiri/barat sampai di Dander, yang akhirnya diteruskan ke Bojonegoro terus ke Balen.
Kenapa tidak pakai sepeda motor ? Sebelumnya bapak memakai sepeda motor Honda Bebek 50cc warna merah buatan tahun 67 yang sedelnya masih terpisah. Kemudian ganti Honda 69 warna biru, yang setiap saya bangun tidur punya tugas mengelap dan membunyikan sepeda tersebut. Suatu hari karena lagi apes, bapak waktu berangkat ke kantor dalam perjalanan menabrak sapi, sehingga tangan kanan beliau putus. Akhirnya trauma dan sepeda motor dijual ganti sepeda onthel. Tapi tugas saya tetap berlanjut untuk mengelap sepeda setiap pagi meskipun onthel. Dan bapakpun sangat sayang dengan sepeda ini, karena tiap malam sepeda ini dikunci dengan rantai, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan Sehingga cat rangkanya pada mengelupas kena gesekan ratai besi.
Beliau bercerita suka dukanya setelah saya berumah tangga. Dan saya berpikir begitu berat perjuangan beliau untuk menghidupi keluarga, yang waktu itu saya hanya keluyuran, makan dan tidur. Makanya sepeda beliau saya koleksi untuk kenang-kenangan, karena nilai historisnya tinggi. JZ13MGS

Senin, 02 November 2009

HASIL LOMBA DJARUM SUPER 4X4 OFFROAD SERI 6, PURWOREJO 1 NOPEMBER 2009

JUARA :
juara SUPER SS (SSS)
Un-2500 ELC
1 / 1 / Ipung Semut / Semut Kudus / KDS / 76
2 / 15 / Djoko Jangkrik / Little Crab Galina IOC / DKI / 64
3 / 32 / Handy Sasongko / Grage Zebra / SBY / 57

Un-2500 PTO
1 / 24 / Ragil Rusmono / IOC Magelang / MGL / 75
2 / 18 / Supian / Grage Zebra OFF 1 / SBY / 74
3 / 23 / Ahmad Taufik / Solo Jeep Sport / SOL / 72

Up-2501 ELC
1 / 37 / Eko Prasetio / 3 Dara / DKI / 102
2 / 25 / Dwi Kurniawan / 0 DRT Offroad / DKI / 81
3 / 35 / Unggul Prakoso / Crab Galena / DKI / 53

Up-2501 PTO
1 / 29 / Tony Candra Sakti / Trinil Ngawi / NGW / 90
2 / 8 / Budi Hartoyo / Merapi Offroad / PWJ / 51
3 / 45 / Agus Darmawan / Borneo Offroad / BJS / 29

juara SS
Un-2500
1 / 22 / Fatya Nurahman / Little Crab Galena IOC / DIY / 282
2 / 32 / Handy Sasongko / Grage Zebra / SBY / 263
3 / 34 / Imam S / Little Crab Galena IOC / MGL / 219
Up-2501
1 / 33 / Wahyu Lamban J. / Gezond / DIY / 282
2 / 37 / Eko Prasetio / 3 Dara / DKI / 281
3 / 45 / Agus Darmawan / Borneo Offroad / BJS / 215

juara Super Champion
Un-2500
1 / 32 / Handy Sasongko / Grage Zebra / SBY / 320
2 / 22 / Fatya Nurahman / Little Crab Galena IOC / DIY / 300
3 / 34 / Imam S / Little Crab Galena IOC / MGL / 285
4 / 15 / Djoko Jangkrik / Little Crab Galena IOC / DKI / 233
5 / 39 / Sumardji / Grage Zebra OFF 1 / SBY / 207
Up-2501
1 / 37 / Eko Prasetio / 3 Dara / DKI / 383
2 / 33 / Wahyu Lamban J. / Gezond / DIY / 329
3 / 29 / Tony Candra Sakti / Trinil Ngawi / NGW / 244
4 / 45 / Agus Darmawan / Borneo Offroad / BJS / 244
5 / 35 / Unggul Prakoso / Crab Galena / DKI / 163

JUARA TEAM :
Un-2500
1 / Little Crab Galena IOC / DIY / 585
2 / Grage Zebra / SBY / 523
3 / Grage Zebra OFF 1 / SBY / 357

Up-2501
1 / 3 Dara / DKI / 493
2 / Gezond / DIY / 415
3 / Borneo Offroad / BJS / 405

hasil lengkap dpt di download di :
http://www.4shared.com/file/145368399/73d4875b/seri_6_pur.html