Kamis, 28 Mei 2009

SEPEDA MTB, TIPS MENGIKUTI FUNBIKE DLL






Bagi penghobi sepeda , acara funbike tentu sangat ditunggu-tunggu meskipun penyelenggaranya dari luar kota / kabupaten.

Dan tentunya jauh hari sebelumnya sudah mempersiapkan segala keperluan, mulai dari kesiapan sepeda, peralatan, transportasi dan bekal termasuk juga penginapan. Itu bagi yang dari luar kota / kabupaten yang jaraknya jauh.

Tapi bagi peserta yang jaraknya sekitar 20 km - 40 km dari lokasi, biasanya tidak begitu memperhatikan perlengkapan yang harus dibawa. Apa itu ?

Hasil pengamatan ketika mengikuti funbike.

Sebagian peserta funbike kalau mengikuti even biasanya memakai kaos dan celana pendek. Dan kalau sudah di finish, tentu menunggu pengundian hadiah, yang biasanya berlangsung melewati waktu shalat dhluhur (bisa sampai pukul 13.00). Karena kalau tidak mengikuti undian khan sayang. Padahal selesai undian harus kembali pulang dengan menempuh perjalanan sekitar satu jam atau lebih. Mau shalat dulu, tapi pakaian tidak memenuhi syarat.

Dengan pengamatan dan pertanyaan diatas penulis punya sedikit tips dan semoga bermanfaat.

Bagi penghobi funbike bila ada even atau ngontel jauh sebaiknya melengkapi sepedanya dengan tas kecil (sejenis tas pinggang) ukuran : 25 cm x 15 cm x 10 cm yang ada talinya antar ujung dan dua tali dibalik tas. Ikatkan tali ujung tas dibawah handlebar post dan dua tali yang dibalik tas ikatkan pada frame. Tidak repot, tidak mengganggu ngontel, dan tidak membebani badan.

Untuk apa tas itu ? Ya untuk menyimpan kemeja, sarung, HP, kunci pass dan lain-lain. Sehingga selesai nunggu undian langsung shalat dhluhur kemudian bisa pulang dengan santai. Tidak terburu-buru pulang karena memburu waktu shalat. Syukur kalau dapat hadiah.

Hak dan kewajiban terpenuhi khan ????

IKUTI : BOJONEGORO CYCLING TOUR 2009 (06/12/09)



Rabu, 27 Mei 2009

SEPEDA LIPAT, FOLDING BIKE 2








Sudah satu setengah bulan (sejak 01/04/2009) aku membeli sepeda lipat (seli). Dan ternyata mulai toko di resmikan (Toko Sepeda United di Bojonegoro), sampai sekarang belum berhasil menjual lagi (waktu aku ke toko tersebut bulan Mei, lihat-lihat pingin sepeda MTB). Ini berarti aku belum punya teman untuk membentuk komunitas Sepeda Lipat di Bojonegoro.

Sebelum jatuh ke pilihan seli United aku sudah ke toko distributor sepeda Polygon, yang ternyata kalau ingin membeli seli Polygon harus indent dulu. Wachhh terlalulu lama, sudah terlanjur pingin. Makanya aku ambil seli United yang harganya lebih murah tapi fasilitasnya lebih lengkap (pengatur kecepatan, peredam kejut dan fork zoom suspensi).

Asyik punya seli

Selama aku ngontel seli pagi hari (setiap ada waktu) keliling kota, aku belum pernah ketemu sesama seli.

Karena masih langka atau mungkin belum ada yang punya, setiap di jalan banyak yang memperhatikan seliku (memang aku senengnya tampil beda).

Kok aneh, sepedanya kecil (20”), seat post dan handel post (sadel dan setir) tinggi, tapi yang naik kok orang dewasa !!!! Apa tidak keliru, pantasnya yang naik anak-anak. Pikirnya…………… Kadang ada yang langsung tanya saya : Ini sepeda lipat pak ? Harganya berapa ? Belinya dimana ? Pertanyaan bertubi-tubi menyerangku.

Kalau teman yang sudah akrab komentarnya : Ali kok iso ae. Ali kok oleh ae sing aneh.

Dengan seli aku mulai giat bersepeda, aku orang yang pemalas dalam olah raga. Tapi menurut artikel-artikel yang saya baca, kalau sudah berumur (40 keatas) diharuskan sering berolah raga ringan. Utamanya bersepeda, sebab dengan olah raga sepeda, lutut / kaki tidak terbebani berat badan. Aliran darah menjadi lancar.

Makanya aku sekarang ngontel terus, kadang juga pulang ke Balen-Bojonegoron yang berjarak 10 km dengan waktu tempuh 40 menit menggunakan seli. Asyik …………….. teringat waktu sekolah (SMEA PGRI 1981-1984) ngontel siang malam Bojonegoro-Balen kepanasan dan kehujanan, menggunakan sepeda sepeda mini yang sadelnya panjang itu lho. Yang sekarang nama kerennya Lowrider.

Kenapa sudah SMEA kok masih pakai sepeda mini ? Aku dijanji sama bapak / ibu akan dibelikan sepeda baru (Jengki, Phoenix) kalau lulus tes Sekolah Perawat Kesehatan (SPK). Tapi aku tidak lulus tes, terpaksa mulai SD sampai SMEA pakai sepeda mini.

Tapi aku tetep seneng, dengan sepeda mini aku bisa kesana kemari menuruti hobiku mengikuti lomba balapan, MINICROSS (istilah waktu itu).

Jumat, 22 Mei 2009

KPPN BOJONEGORO, Sosialisasi Aplikasi GPP 2009




Biasanya KPPN Bojonegoro bila mengundang Satuan Kerja (Satker) untuk sosialisasi dilaksanakan pada pagi hari. Tapi kali ini sosialisasi diselenggarakan mulai pukul 14.00 wib yang bertempat di aula tentang GPP 2009.

Sosialisasi update Aplikasi Gaji Pegawai Negeri Sipil Pusat (GPP 2009) ini untuk mengakomodasi Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 22 tahun 2007 tanggal 22 Maret 2007. Yaitu tentang Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, yang terdiri PNS dan Calon PNS. Dengan berlakunya peraturan tersebut, sekarang NIP menjadi 18 (delapan belas) digit yang sebelumnya hanya 9 (sembilan) digit.

Selain itu, update Aplikasi GPP 2009 juga menyempurnakan : Perubahan tarip Pajak Penghasilan (PPh) Ps. 21, Perbaikan pencetakan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dan Perubahan metode pengiriman data.

Pada tahap pertama (18/05/09) sosialisasi untuk Kabupaten Bojonegoro dengan mengundang 23 Satker yang diikuti 44 peserta. Dan pada tahap kedua (19/05/2009) sosialisasi untuk Kabupaten Lamongan dengan mengundang 17 Satker yang diikuti 35 peserta.

Senin, 18 Mei 2009

DAFTAR CALEG JADI DPRD BOJONEGORO 2009

DAFTAR LENGKAP 50 ANGGOTA DPRD KABUPATEN BOJONEGORO

Senin, 18 Mei 2009


Partai ! Caleg ! Suara Caleg ---------------------------------------------------------------------

Hanura
(2)---> ! Kencono Mahardiko ! 2.153/DP I ! Sudjono Budiono ! 2.166/DP IV
PKPB
(1) -----> ! Abadi Mansur ! 3.556/DP V
Gerindra
(1) ! Indria Rahmawati ! 4.939/DP II
PKPI
(1) ----->! Syamsul Huda ! 5.716/DP I
PKS
(4) ! Miftahul Khoiri ! 1.456/DP I ! Suwanto ! 4.463/DP II ! Gariman ! 3.445/DP IV ! Ali Mahmudi ! 1.177/DP V
PAN
(7) ! Mochammad Ni'am ! 2.934/DP I ! Suyuthi ! 6.249/DP II ! Lasuri ! 3.923/DP III ! Zainuri !3.787/DP III ! Agus Suparyitno !6.220/DP IV ! Sri Andani ! 5.544/DP IV ! Sugeng Hari Anggoro ! 3.141/DP V
PKB
(5) ! Abdul Wahid Syamsuri ! 4.404/DP I ! Nafik Sahal ! 7.087/DP II ! Sumaji ! 5.180/DP III ! Farida Ariani ! 2.872/DP IV ! Anas Suhariyono ! 3.862/DP V
P Pelopor
(1) ! Tri Kasih ! 4.300/DP V P
Golkar
(7) ! Sigit Kus Hariyanto ! 2.048/DP I ! Wahyuni Susilowati ! 4.226/DP II ! HM Thalhah ! 4.712/DP III ! Feri Djanjang M ! 4.620/DP III ! Mitro'atin ! 7.382/DP IV ! Radi Amir ! 5.898/DP V ! Anis Musthofa ! 4.899/DP V
PPP
(3) ! Meyke Lelyanasari ! 4.000/DP I ! Fanny Khumaydah ! 3.535/DP III ! Aminoto ! 3.024/DP V
PNBK Ind
(2) ! Agus Susanto Rismanto ! 4.196/DP II ! Supaat ! 2.862/DP III
PDIP (5) ! Budi Irawanto ! 3.987/DP I ! Mugi Waluyo ! 4.128/DP II ! Bambang Sutriyono ! 2.393/DP III ! Nuswantoro ! 3.145/DP IV ! Agus Sugianto ! 4.547/DP V
PBR
(2) ! Jumarianto ! 3.337/DP II ! Ali Huda ! 6.295/DP III
P Demokrat
(6) ! Sukur Priyanto ! 7.120/DP I ! M Yasin ! 3.048/DP I ! Wartono ! 3.206/DP II ! Asnaida ! 3.207/DP III ! Kartono ! 5.812/DP IV ! Muhammad Fauzan ! 7.489/DP V
PKNU (3) ! Chisbullah Huda ! 5.576/DP III ! Pardi ! 3.613/DP IV ! Nur Hadi ! 3.498/DP V

Ali Huda : Politisi, Nyambi jadi Petani

Ali Huda, warga Desa Siwalan, Kecamatan Sugihwaras itu selain sebagai politisi juga getol membantu petani. Salah satunya, dengan mengembangkan usaha sector pertanian di wilayahnya yang mampu merekrut tenaga kerja berjumlah besar. Politisi dari Partai Bintang Reformasi ini dalam kesibukannya sebagai anggota DPRD Bojonegoro, masih sempat memikirkan masyarakat petani di desanya. Disamping mempekerjakan buruh tani yang tidak memiliki lahan, dia juga membantu menyediakan lahan untuk masyarakat desa Siwalan yang ingin beternak sapi. Lahannya yang tidak begitu luas yang berada disamping rumahnya itu, kini berdiri sebuah kandang sapi dan sisanya dibangun oven tembakau. “Semua ini kami lakukan hanya semata-mata ingin membantu masyarakat yang kurang mampu,” ujar Ali Huda, kemarin. Dia mencontohkan, ada beberapa tetangganya yang tidak punya sawah diberinya lahan garapan dengan system paro. Lahannya milik Ali Huda, yang nggarap buruh tani yang tak memiliki lahan. Kalau sudah panen hasilnya, separo lebih dinikmati penggarap. “Benih dan pupuk biasanya kita pinjami lalu saat panen baru dibayar,” katanya. Bahkan pada saat ini banyak warga yang direkrut untuk menggarap lahannya yang mencapai 20 hektar untuk menanam tembakau. Selain itu Ali Huda kini juga tengah mengembangkan tanaman cabai untuk ditanam di daerah Pandantoyo, Kecamatan Temayang. Saat ini benih sudah ditabur dan untuk mengembangkan tanaman cabai itu dia telah merekrut tenaga professional yang mengerti tentang tanaman cabai. Pada saat tanam nanti, sudah tentu bakal membutuhkan tenaga puluhan orang untuk mengolah lahan. (KOMINFO)

DISALIN DARI

www.bojonegorokab.go.id/

Tentang DPRD Bojonegoro, mengingatkan saya waktu meliput Pameran Benda Purbakala di gedung tersebut pada bulan Juli 2008. Tunggu pameran foto purbakala dari Bojonegoro pada posting berikutnya.

Rabu, 13 Mei 2009

BOJONEGORO KABUT




Pagi ini 13/05/09 Kota Bojonegoro Kabut dengan jarak pandang sekitar 100 meter. Segar sekali udaranya seperti di pegunungan. aku bersepeda keliling kota lewat Jl. Untung Suropati, Ah,ad Yani, terminal baru, jl. Pemuda, Teuku Umar, Kantor Pos terus ke alun-alun.

Sengaja topi tidak aku gunakan biar bisa menghirup kabut pagi yang tidak setiap pagi ada. Juga untuk bernostalgia seperti waktu sekolah SMP (1978), ngontel berangkat sekolah waktu kabut. Sehingga embun pagi HINGGAP di rambut, alis dan bulu mata yang nampak putih gemerlap seperti uban.

Alun-alun Bojonegoro tampak seperti di tempat wisata / pegunungan, sejuk, segar, berkabut. Enaaaakkk sekali, setelah lari-lari di jogging track pukul 06.00 wib aku pulang dengan kondisi masih kabut.

Senin, 11 Mei 2009

PERSIBO MENANG MELAWAN PERSEBAYA











Sebenarnya aku tak suka lihat sepak bola, tapi karena sudah jenuh dengan acara tv (aku juga membatsi lihat tv) yang sudah tidak karuan. Akhirnya sepak bola sebagai alternatif yang rekayasanya minim.

PERSIBO menang, aku tidak bangga. Sebab pemain yang asli Bojonegoro kalau tidak salah cuma dua atau tiga (setelah tanya anakku). Dan menguras APBD milyaran rupiah per tahun, yang uangnya dinikmati pemain asing yang dielu-elukan dan pemain kontrakan luar Bojonegoro dimanja.

Padahal desa-desa di Bojonegoro masih banyak memerlukan perhatian. Mulai dari masyarakat secara langsung maupun organisasi sosial. Tapi uang Bojonegoro diangkut keluar Bojonegoro.

Suporter

Mulai pukul 12.00 10/05/09 jalan Baureno Bojonegoro dipadati suporter Persibo, makanya aku pulang dari Baureno biasanya pukul 15.00 kali ini pulang lebih awal. Karena menghindari suporter yang memenuhi jalan.

Benar juga mulai dari Sroyo, Sumberrejo, Balen, Kapas jaln-jalan dijaga Kepolisian Sekstor (POLSEK) untuk mengamankan suporter yang menggunakan separo jalan.

Aku belum pernah lihat sepak bola di stadion, tapi kali ini aku ngontel ke stadion Letjen H. Sudirman Bojonegoro untuk melihat situasi dari suporter yang heboh. Ternyata pukul 16.00 stadion sudah penuh sesak, sampai-sampai supoerter duduk di dinding pagar stadion yang tingginya sekitar tiga meter.

Dari anak kecil sampai kakek-kakek, pria wanita tumplek blek di stadion. Tidak ketinggalan penjual atribut Persibo berjajar di pintu masuk. Telinga-telinga suporter ditancapi headset, untuk mendengarkan radio yang menyelenggarakan siaran langsung.

Sepanjang jalan yang ku lalui, banyak bergerombol orang mendengarkan siaran langsung dari radio. Sehingga, mungkin seluruh Bojonegoro bergetar.

Aku tidak bisa cerita jalannya pertandingan, makanya saya wakilkan JAWA POS

Kamis, 07 Mei 2009

BOJONEGORO, PENGAJIAN AHAD PAGI MASJID AT-TAQWA


APA YANG HARUS KITA BAWA KETIKA BERANGKAT SHALAT JUM’AT DAN PENGAJIAN ?

Ini pertanyaan diri sendiri hasil introspeksi penulis selama ini. Kenapa sampai saat ini rasanya penulis tidak begitu ada peningkatan dalam pengetahuan Agama Islam ? Masuk telinga kiri keluar telinga kanan (istilahnya).

Berangkat Jum’atan sampai di masjid ngantuk, datang di pengajian pikiran nglambyar. Gak nyentel ! Kenapa yaaaaaa ?????

Yang utama berangkat harus diawali niat. Jangan lupa bawa uang untuk infaq / ngisi kaleng (saya yakin pemakai Internet punya uang). Juga tidak kalah pentingnya adalah membawa alat tulis (buku/pulpen). Yaitu untuk mencatat poin-poin yang penting dalam khotbah dan pengajian. Dijamin tidak ngantuk. Tidak percaya praktekkan.

Karena dengan membawa alat tulis kita akhirnya konsentrasi, apa yang harus dicatat dan dirangkum.

Dan dari banyak literatur yang saya baca, ternyata “catatan adalah pengingat yang baik sepanjang masa”. Sewaktu-waktu bisa dibuka kembali.

Sehingga saya bisa mengekspose RANGKUMAN PENGAJIAN AHAD PAGI 03/05/09 BERIKUT INI :

Hasil catatan penulis selama satu jam (06.00 s.d. 07.00), sengaja saya tulis poin-poinnya saja supaya lebih mudah dipahami.

- Jangan berdo’a hanya ketika butuh (kena musibah), ingat Allah SWT hanya ketika susah. Intinya setiap nafas kita harus ingat Allah SWT.

- Raih kekuasaan dengan cara yang halal / islami, jangan menyuap. Karena menyuap dalam bentuk apapun hukumnya haram, bagi penyuap ataupun penerima. Mengingatkan CALEG khususnya.

- Sering-sering ziarah kubur, agar ingat mati.

- Harta yang kita miliki hanya 97,5% sebab yang 2.5% milik yang berhak menerima. Siapa ya ? Tentu sudah tau sendiri !

- Harta yang dibawa mati adalah HANYA harta yang diinfaqkan / disodaqohkan.

Kita-kira berapa ya yang diinfaqkan, apakah sudah lebih banyak ? Sebagai tiket menuju Surga yang kekal.

SEMOGA TULISAN INI MENAMBAH KEIMANAN / KETAQWAAN PENULIS DAN PEMBACA. AMIN, AMIN YA ROBBAL ALAMIN. Tulisan selanjutnya……………

Senin, 04 Mei 2009

PETUALANGAN SOSIAL







Kali ini penulis tidak mengadakan petualangan ke hutan, ke tempat rekreasi, touring, rally, nglencer dan lain-lain untuk bergembira. Tapi menuju ke Pondok Pesantren (PP) Asy Syakur Al Marzuqi, yang berada di desa Nglingi Kecamatan Ngasem Bojonegoro.

Saya mulai ya perjalananku.

Tanggal 03/05/09 pukul 05.45, bersama istri, dua anakku serta satu tetanggaku yang sudah tua, kami berangkat menuju Masjid At Taqwa Kota Bojonegoro, yang setiap Ahad Pagi menggelar pengajian rutin. Untuk rangkuman pengajian lain kali saya tulis disini.

Pukul 07.00 pengajian ahad pagi selesai, langsung menuju barat alun-alun kota Bojonegoro untuk membeli nasi bungkus. Menggelar karpet dan makan nasi bungkus diatas hamparan rumput alun-alun bagian utara yang bersih dan hijau. Menyegarkan, menyehatkan, karena disambut pancaran mentari pagi yang cerah menimpa kami berlima. Dan pancaran itu juga menimpa embun pagi yang masih melekat di ujung-ujung rumput, sehingga tampak bersinar dan berkilau. Allahu Akbar.

Kemudian pukul 08.30 berangkat menuju Pondok Pesantren yang belum pernah kami kunjungi, yang aku tahu hanya dari telepon temanku. Itulah kesenanganku, mencari alamat yang belum jelas.

Kepuasan, setelah alamat desa yang berjarak sekitar 25 km dari kota Bojonegoro ketemu. Yaitu Pondok Pesantren Asy Syakur Marzuqi yang lagi merintis Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT). Yang diprakarsai ustad Ali Imron (Alumni UIN Jakarta, alumni Pesantren Modern Darul Rahman Jakarta asuhan KH Syukron Ma’mun).

SMPIT / PP ini juga menampung sekitar dua puluh anak yatim piatu dan kurang mampu yang ditanggung semua kehidupannya. Tapi sebenarnya sarana dan prasarananya belum layak, seperti gambar diatas. Sehingga masih memerlukan uluran tangan pembaca. Kalau berminat bisa menghubungi ustadz Ali Imron (081 317 999 292) atau menghubungi penulis pelesir.180@gmail.com (google talk)

OK, ternyata kebahagiaan tidak hanya didapat dari yang kusebutkan diatas, tetapi mengunjungi yatim piatu menimbulkan kebahagian dan kepuasan tersendiri. Berjabat tangan, melihat senyumnya, gerak-geriknya yang santun, melihat kebahagiaannya ketika dikunjungi, terasa menyejukkan, menjadi pemandangan yang luar biasa. Aku tidak bisa menuliskan/mengungkapkan kata-kata yang lebih haru dan indah tentang mereka. Kita dianjurkan ingat dan memperhatikan mereka. Subhanallah.

O..ya, aku ke PP ini atas permintaan ibuku untuk menyalurkan infaq beliau, sebagai tanda bersyukur karena telah berhasil sukses menjalani operasi katarak (dua mata) setahun yang lalu. Sehingga sekarang sudah bisa membaca Al Qur’an lagi dan menyapa tetangga sekitar. Alhamdulillah.

Keterangan gambar :
1 dan 2 Keadaan SMPIT yang menempati rumah ustadz yang sederhana, menampung 45 siswa.
3 Membuat pondasi untuk pembangunan SMPIT (di depan rumah ustadz)
4 Tempat shalat dan tempat tidur untuk anak asuh yatim piatu / kurang manpu (sekitar dua puluh anak)
5 dan 6 Istri dan dua anakku lagi bersalaman dengan murid SMPIT
7 Ustadz Ali Imron dan istri.