Kali ini penulis tidak mengadakan petualangan ke hutan, ke tempat rekreasi, touring, rally, nglencer dan lain-lain untuk bergembira. Tapi menuju ke Pondok Pesantren (PP) Asy Syakur Al Marzuqi, yang berada di desa Nglingi Kecamatan Ngasem Bojonegoro.
Saya mulai ya perjalananku.
Tanggal 03/05/09 pukul 05.45, bersama istri, dua anakku serta satu tetanggaku yang sudah tua, kami berangkat menuju Masjid At Taqwa Kota Bojonegoro, yang setiap Ahad Pagi menggelar pengajian rutin. Untuk rangkuman pengajian lain kali saya tulis disini.
Pukul 07.00 pengajian ahad pagi selesai, langsung menuju barat alun-alun kota Bojonegoro untuk membeli nasi bungkus. Menggelar karpet dan makan nasi bungkus diatas hamparan rumput alun-alun bagian utara yang bersih dan hijau. Menyegarkan, menyehatkan, karena disambut pancaran mentari pagi yang cerah menimpa kami berlima. Dan pancaran itu juga menimpa embun pagi yang masih melekat di ujung-ujung rumput, sehingga tampak bersinar dan berkilau. Allahu Akbar.
Kemudian pukul 08.30 berangkat menuju Pondok Pesantren yang belum pernah kami kunjungi, yang aku tahu hanya dari telepon temanku. Itulah kesenanganku, mencari alamat yang belum jelas.
Kepuasan, setelah alamat desa yang berjarak sekitar 25 km dari kota Bojonegoro ketemu. Yaitu Pondok Pesantren Asy Syakur Marzuqi yang lagi merintis Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT). Yang diprakarsai ustad Ali Imron (Alumni UIN Jakarta, alumni Pesantren Modern Darul Rahman Jakarta asuhan KH Syukron Ma’mun).
SMPIT / PP ini juga menampung sekitar dua puluh anak yatim piatu dan kurang mampu yang ditanggung semua kehidupannya. Tapi sebenarnya sarana dan prasarananya belum layak, seperti gambar diatas. Sehingga masih memerlukan uluran tangan pembaca. Kalau berminat bisa menghubungi ustadz Ali Imron (081 317 999 292) atau menghubungi penulis pelesir.180@gmail.com (google talk)
OK, ternyata kebahagiaan tidak hanya didapat dari yang kusebutkan diatas, tetapi mengunjungi yatim piatu menimbulkan kebahagian dan kepuasan tersendiri. Berjabat tangan, melihat senyumnya, gerak-geriknya yang santun, melihat kebahagiaannya ketika dikunjungi, terasa menyejukkan, menjadi pemandangan yang luar biasa. Aku tidak bisa menuliskan/mengungkapkan kata-kata yang lebih haru dan indah tentang mereka. Kita dianjurkan ingat dan memperhatikan mereka. Subhanallah.
O..ya, aku ke PP ini atas permintaan ibuku untuk menyalurkan infaq beliau, sebagai tanda bersyukur karena telah berhasil sukses menjalani operasi katarak (dua mata) setahun yang lalu. Sehingga sekarang sudah bisa membaca Al Qur’an lagi dan menyapa tetangga sekitar. Alhamdulillah.
Keterangan gambar :
1 dan 2 Keadaan SMPIT yang menempati rumah ustadz yang sederhana, menampung 45 siswa.
3 Membuat pondasi untuk pembangunan SMPIT (di depan rumah ustadz)
4 Tempat shalat dan tempat tidur untuk anak asuh yatim piatu / kurang manpu (sekitar dua puluh anak)
5 dan 6 Istri dan dua anakku lagi bersalaman dengan murid SMPIT
7 Ustadz Ali Imron dan istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar