Minggu, 08 November 2009

Borneo Equator Expedition 2009: Laporan Perjalanan Pak Syamsir Alam

Dandossi Matram 08 November jam 2:15 Balas

Tadi saya di telpon sama Pak Syamsir, ini laporannya:

Sejak start untuk melakukan survey dari Pontianak pada tgl 10 Oktober 2009, sampai dgn hari Sabtu, 7 November 2009, atau hari ke 28, Pak Syamsir telah menempuh perjalanan sejauh Km 3020, dimana sekitar 80% merupakan perjalanan non aspal.

Tim survey ini memperkirakan bisa menyelesaikan seluruh survey ini dalam 10 hari kedepan di Samarinda atau Balikpapan. Namun, karena start akan dilakukan di Pontianak, Pak Syamsir masih harus membawa kendaraan kembali ke Pontianak dari Samarinda/Balikpapan.

Setelah tiba di Pontianak, akan kembali ke Jakarta untuk melaksanakan press conference dan briefing bagi peserta. Crew akan tetap tinggal di Kalimantan untuk mempersiapkan kendaraan dan persiapan pelaksanaan lainnya.

Kalau aktivitas itu dilakukan oleh anak2 muda mungkin itu kita biasa saja. Tapi ini dilakukan oleh seseorang yang usianya telah lebih dari setengah abad, saya rasa nggak banyak orang2 seusia Pak Syamsir yang masih mempunyai energi seperti Pak Syamsir dan Yuma ... Jangan lupa juga, bahwa mereka berdua boleh dibilang masih juaranya berbagai event ekstrim di Indonesia sampai dengan saat ini .....

Speck Tunggangan
Sisi yang tidak kalah menarik dari kegiatan ekstrim ini adalah pertanyaan, "Apa tunggangan mereka selama survey ini?"

Tim menggunakan 3 kendaraan offroad, tentunya bukan kendaraan standard, tetapi sudah mengalami modifikasi lumayan berat agar mampu melewati berbagai medan ekstrim yang dihadapi. Apa saja kendaraan dan penumpangnya?

Taft GT kompetisi (Driver: Syamsir Alam & Navigator/Mekanik: Rusdianto)
Mesin Ruger DL70 Intercooler, plat kopling hilux, kaki2/gardan FJ 60 depan dan belakang, depan as longfield dan air locker ARB, belakang detroit locker dgn as summerbrothers, dan per EMU, shockbreaker procomb

Taft Hiline (Driver: Agus & Navigator/Mekanik: Suwandi)
Mesin Ruger DL 70 turbo, kaki2 sama dengan speck TafT GT.
Taft Hiline ini lebih berfungsi sebagai service car yang mengangkut logistik dan peralatan spare-parts yang menurut Pak Syamsir dengan spareparts ini bisa membangun satu mobil baru, saking lengkapnya peralatan dan spare-parts-nya ...

Toyota BJ 40 (Driver: Yuma & Navigator: Zulkarnaen)
Mesin Toyota 13BT, Kaki2 menggunakan speck persis sama dengan speck Taft GT,

Route Tim Survey
Kemarin mereka dari Palangkaraya keTumbang Samba, Kalteng dgn berbekal solar sebanyak 1,5 drum dan logistik untuk 10 hari, menyebrang ke Tumbang Kaman, terus masuk jalan HPH dan terus ke Tumbang Jutuh, nyebrang sungai masuk jalan HPH lama keluar Kuala Purun jalan ke puruk cahu nggak ada jalan, yg ada jalan ex DCI 2005, tapi jalan sdh diperlebar. Baru masuk lagi ke jalan lama di agak ujung jalan ex DCI 2005 dpt jalan lama menuju Tumbang Lahung (besok), skrg camping 6 km dr situ.

Kondisi perjlanan tanah terus .... kadang2 hujan/gerimis, tapi banyak panasnya sehingga perlu bawa masker hidung karena debunya yg banyak

Karena cuaca yg masih panas, peserta disarankan bawa kaos u/ satu hari perjalanan 1 kaos ... bawa masker, makan siang pakai T2 saja, biar nggak repot .... warung ada tapi sekitar 300 km dari lokasi ... Bawa makanan yg benar2 siap saji untuk menghemat waktu perjalanan ....

Blank spot untuk telpon selular masih banyak,sehingga telpon satelit dibutuhkan ... nyamuk masih banyak seperti biasa kalau malam ...

Perjalanan BEE nanti, ada sekitar 100 Kmdari Pontianak yang jalan diatas aspal, tapi setelah itu akan lebih banyak masuk jalan tanah atau offroad ....

Sekian infomasi dan laporan langsung dari Tim Survey Borneo Equator Expedition 2009 yang dipimpin oleh Pak Syamsir Alam ....

Mohon bantuan rekan2 untuk forward ke Milis lain yang saya tidak ikuti ...

Terima kasih

Ossy

dikutip dari : facebook

1 komentar:

Salmon Martana mengatakan...

Maut banget tuh spek Taft Pak Syamsir... hehe... kapan ya bisa punya taft kayak gitu?