Senin, 15 September 2008

REKREASI TERUS MESKIPUN PUASA (1)

Rekreasi adalah salah satu kebutuhan hidup, yaitu sebagai cara melepas lelah. Dan ini biasanya terjadual ataupun mendadak ada waktu senggang langsung menyusun acara rekreasi atau minim waktu anak-anak libur sekolah. Dan bermacam-macam cara melakukan penyegaran jiwa ini, mulai acara makan diluar rumah (picnic istilahnya), mengunjungi tempat wisata dalam kota ataupun luar kota.

Rekreasi sekitar kota biayanya murah dan makan bisa bawa dari rumah (mbontot, red). Untuk keluar kota biayanya tidak sedikit, misalnya ke Wisata Bahari Lamongan (WBL) minimal untuk sekeluarga harus mengeluarkan biaya Rp 500.000,00 (terdiri : bbm, tiket masuk, makan siang). Berarti dalam satu tahun kita minimal mengeluarkan Rp 500.000,00 untuk keperluan menyenangkan keluarga.

Setelah merencanakan dan menentukan tempat rekreasi kita sudah mulai merasa senang, meskipun mungkin waktunya masih sepuluh hari yang akan datang. Karena kita mulai membayangkan dari persiapan apa yang dibawa, suasana dalam perjalanan kemudian sampai ditempat tujuan. Pada waktu masih kecil setiap diberitahu akan diajak pergi naik bus, semalaman sudah tidak bisa tidur.

Mulai perjalanan berangkat rekreasi sudah membuat pikiran fresh dan mata bebas memandang kiri-kanan menikmati pemandangan alam semesta ciptaan Allah SWT yang tidak ada tandingannya. Dan kita harus bersyukur bisa menikmati semua itu. Mulai melihat sawah dengan tanaman padi yang menghijau, pohon-pohon yang daunnya melambai-lambai diterpa angin, air yang mengalir jernih, capung yang berterbangan diantara tumbuhan, para petani yang lagi beraktivitas di ladang dan masih banyak lagi indahnya pemandangan di alam bebas.

Untuk tujuan rekreasi antara lain ke Dander, Waduk Pacal, Kayangan Api, ketiganya di Bojonegoro. Untuk keluar kota bisa ke Goa Akbar Tuban, Wisata Bahari Lamongan (WBL), Kebun Teh Wonosari Lawang Malang, Air terjun Sedudo Nganjuk, ke Kopeng Salatiga, atau Rawa Pening Ambarawa (Sandiwara radio Nogososro dan Sabuk Inten th. 1980an) dan masih banyak lagi.

Yang tersebut diatas untuk wisata alam dan wisata senang-senang. Bagaimana cara rekreasi di bulan puasa (ramadhan), kok tetap tidak berhenti rekreasi ?

Ya untuk bulan puasa kita beralih ke rekreasi sosial. Apa itu ?
Bersambung ....................

Tidak ada komentar: