Senin, 22 September 2008

CATATAN SEPULUH (10) HARI KEDUA BULAN RAMADHAN

Lemah, lemah, lemah dan malas untuk bangun makan sahur setelah melewati sepuluh hari kedua kita puasa dan sekarang melanjutkan perjalanan sepuluh (10) hari terakhir yaitu pembebasan dari siksa api neraka. Memang menurut para ustadz bila pahala yang diberikan oleh Allah SWT berlipat-lipat membuat kita merasa berat untuk melakukannya. Dan inilah tantangan yang harus kita lawan dan kita hadapi dengan penuh semangat perjuangan. Ayo kita bertekad melawan rasa lemah, rasa malas dengan penuh semangat untuk mendapatkan Lailatul Qodar dan tiket pembebasan dari siksa api neraka pada sepuluh (10) hari ketiga/terakhir.

Ayo kita koreksi apa yang telah kita lakukan dan dapatkan pada sepuluh (10) hari kedua ini. Peningkatan apa yang telah kita dapatkan. Kalau di kampung kadang koreksinya : aku poso wis oleh sepuluh dino timbangan kok ijek pancet ae, timbangane goser, timbangane rusak dll. (Maaf). Kalau penulis tidak berani menimbang badan karena takut kalau tujuan puasa melenceng dari tujuan kita puasa yaitu bertaqwa kepada Allah SWT.

Berikut ini rangkuman kultum sepuluh (10) hari kedua shalat tarawih di masjid Islamic Centre Bojonegoro.

Pada sepuluh (10) hari kedua bila kita masih aktif mengikuti sholat tarawih berarti termasuk orang-orang yang sudah terseleksi, berarti rohani kita sudah meningkat. Karena yang umum barisan jamaah di masjid-masjid sudah maju (istilah para ustadz).

Disini diterangkan dan diingatkan kembali tata cara mengerjakan shalat. Mengangkat tangan sunnah : pada saat pertama takbir, akan dan setelah ruku’, berdiri setelah tahiyat awal. Baca al fatihah diusahakan terdengar oleh telinga sendiri, ruku’ 180 derajat, ketika sujud ada tujuh anggota tubuh yang menyentuh alas/lantai (dua jempol kaki, dua lutut, dua telapak tangan, dan jidat). Ketika salam dada tidak boleh ikut bergerak mengikuti kepala. Setiap melakukan sesuatu awali dengan niat. Berangkat ke masjid dengan diawali niat, setiap langkah akan menghapus kesalahan kita.

Sambil menunggu imam atau ada waktu kosong dimasjid langsung niati dengan iktikaf. Niscaya akan ada nilai tambah yang kita dapatkan.

Dan kita harus percaya tidak ada kekuatan selain dari Allah SWT. Menghidupkan malam-malam ramadhan dan berlomba-lomba sedekah dijalan Allah. Shalat jamaah sangat disukai Allah SWT dan surga balasannya.

Demikian sedikit rangkuman kultum sepuluh (10) hari kedua, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat untuk penulis dan pengunjung semua.

Tidak ada komentar: