Rabu, 22 September 2010

KEBUN TEH JAMUS NGAWI





AGRO WISATA KEBUN TEH JAMUS NGAWI, JAWA TIMUR

Awalnya aku googling iseng-iseng mencari kebun teh selain Wonosari Lawang yang pernah aku kunjungi 7 Januari 2006. Ternyata pada 15 Desember 2009 menemukan Kebun Teh Jamus (KTJ) Ngawi. Kaget rasanya dan tidak percaya kalau di Ngawi ada Kebun Teh, karena tidak pernah dengar sebelumnya. Kaget juga teman-teman yang aku kasih tahu keberadaan kebun teh tersebut. Lain waktu lokasi ini akan aku jadualkan sebagai tujuan wisata berikutnya, pikirku.

Kemudian ada kesempatan pas liburan sekolah 04/07/2010, aku sekeluarga berangkat ke KTJ Ngawi dengan rasa penasaran.. Bagaimana kebun teh tersebut ?

KTJ Ngawi, jaraknya dari Bojonegoro sekitar 110 km dengan waktu tempuh kurang lebih 3,5 jam. Sampai di Ngawi KTJ bisa di tempuh dari dua jurusan : pertama dari terminal baru Ngawi ke jurusan Paron, Jogorogo, Ngrambe, Sine terus ke KTJ; kedua dari jurusan Ngawi Sragen, tepatnya di Widodaren belok kiri menuju Ngrambe, Sine terus ke KTJ (lebih jauh 10 km dibanding dari jurusan pertama).

Mulai dari Sine kita sudah bisa menikmati pemandangan suasana pegunungan di lereng gunung Lawu yang jalannya terus menanjak. Asyik terus-terusan melalui jalan yang berkelok-kelok (letter “S”) menuju ketinggian antara 800 hingga 1.200 mdpl (meter di atas permukaan laut) dengan dedaunan yang hijau royo-royo.

Masuk lokasi KTJ Ngawi dengan tiket Rp 3.000/orang dan bisa sepuasnya melakukan kegiatan di KTJ. Sayang lokasinya tidak begitu terawat menurut kami, mulai lokasi yang tidak bersih, MCK dan Musholla yang seadanya (untung airnya lancar dan bening). Ada pemandian tapi hanya sekedar pemandian. Ada juga camping ground yang luas.

Yang lumayan ada flying fox Rp 10.000/orang, jadi bisa sedikit tertawa menikmatinya. Dan bisa menikmati pemandangan hamparan KTJ Ngawi yang luas nan hijau. Karena kalau tidak naik flying fox kita cuma bisa jalan-jalan menyusuri jalan setapak perkebunan, tapi kalau untuk sekeluarga tidak cocok. Karena jalan-jalan setapak tersebut dipakai arena pacaran. Akhirnya kami cuma mondar-mandir disekiar pemandian, karena tidak ada fasilitas hiburan dan permainan lainnya.

Jadi jangan kaget kalau sudah pernah ke Kebun Teh Wonosari Lawang yang berada pada ketinggian 950-1250 mdpl kemudian ke Kebun Teh Jamus Ngawi yang minim fasilitas. Ya mungkin karena lokasinya tidak mendukung, maksudnya tidak terhubung dengan obyek wisata lainnya sehingga sulit berkembang.

Tapi lumayanlah sudah terhibur ketika berkendara menuju lokasi dengan pemandangan yang jarang kita kemukan di sekitar kita. Seperti riangnya lagu anak-anak “Naik-naik ke puncak gunung..........dst”

Memang untuk suhu udara tidak mengalahkan dinginnya KTJ Ngawi dibanding dengan Kebun Teh Wonosari Lawang. Aku sempat kedinginan, sehingga harus merangkap t-shirtku derngan baju lengan panjang yang aku gunakan shalat (kebiasaanku bawa baju khusus untuk shalat juga sarung, bila pergi).

Untuk mendapatkan oleh-oleh teh produk Jamus (Rp 7.000/pak) juga terbatas, karena yang menjajakan hanya penjaga pintu masuk pemandian. Itupun katanya adalah teh jatah pegawai KTJ yang dijual. Memang menurut cerita penjaga pemandian, KTJ tidak mengolah teh sendiri, tapi bahan baku teh dijual ke pabrik teh kemasan. Tapi nggak tau ya sebenarnya gimana, maaf nggak jurnalis jadi cuma wawancara sepihak saja. Foto lain KTJ di facebook.

Untuk lebih jelasnya tentang Kebun Teh Jamus Ngawi klik disini.

Tidak ada komentar: