Selasa, 30 Juli 2013
Kamis, 13 Juni 2013
MENATA ULANG RUANG SERVER DAN SUPERVISOR KPPN BOJONEGORO
Tim DSP
Melanjutkan tulisan saya tentang
Bimbingan Teknis Pemeliharaan Jaringan dan Komputer (BTPJK) di Makassar tanggal 8 s.d. 12 April 2013.
Kali ini saya (sebagai supervisor KPPN Bojonegoro) akan cerita tentang hasil
dari BTPJK tersebut yang menjadi angan-angan saya agar ruang server sesuai
surat Direktur Sistem Perbendaharaan
Nomor S-9339/PB.7/2011 tentang Petunjuk Teknis Penegelolaan Server. Dan Surat
Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-37/PB/2009 tentang
Pelaksaanaan Pengamanan Aplikasi dan Database pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara. Ruangan Server harus : Bersih dan rapi, Suhu antara
18-24°C, Server diletakkan dalam satu ruangan, Terdapat peralatan pemadam
kebakaran, Memiliki kunci pengaman, Yang tidak berkepentingan dilarang masuk,
Ruang server tidak untuk bekerja setiap hari. Keamanan server : Memiliki password
yang unik dan miniman 8 karakter, supervisor dan Cadangannya memiliki user dan
password yang berbeda, Passward harus dijaga kerahasiaannya.
Seperti biasa setelah mengikuti Bimbingan
Teknis dan lain-lain yang menggunakan dana APBN, oleh Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur, peserta harus melakukan Gugus Kendali Mutu
(GKM). Dengan tujuan untuk menyebarluaskan ilmu yang didapat kepada semua
pegawai pada kantor tempat bekerja. Maka ini kesempatan saya untuk menyampaikan
hal-hal penting tentang pengelolaan
server seperti tersebut di atas. Juga menurut tim BTPJK, komputer server bisa
dikendalikan dari ruang lain (di remote).” Ini informasi menarik”, pikirku. Karena
memang ruang server di tempat saya belum sesuai yang saya harapkan (sejak di
mutasi sebagai Supervisor bulan Februari 2013) apalagi setelah mengikuti BTPJK
ruang server bisa dikatakan tidak memenuhi syarat. Dengan demikian saya punya
bahan dan landasan untuk menata ruang
server, yang saya sampaikan / usulkan ke Kepala Kantor melalui GKM.
Ternyata setelah GKM, presentasi saya ditanggapi serius oleh Kepala
Kantor dan Kasubbag Umum dengan mengirim surat dan menghubungi langsung ke Direktorat
Sistem Perbendaharaan (DSP), untuk menata ulang ruang server dan jaringan serta
ke PT Limawira Wisesa untuk memindahkan UPS / AVR.
Dan tanggal 25 – 26 Mei 2013 tiga
pegawai PT Limawira Wisesa (Andy, dkk) telah memindahkan UPS dari ruang
Supervisor ke ruang server dan memindahkan AVR dari ruang Seksi PDMS ke ruang
Generator. Kemudian tanggal 30 Mei 2013 s.d. 1 Juni 2013 Tim dari DSP (Dony,
Rifai, Santo, Heru) telah menata ulang jaringan komputer dan memindahkan komputer
server dan peralatan jaringan ke ruang khusus server yang menyatu dengan
UPS.
Dengan datangnya tim dari DSP,
kesempatan saya untuk mengimplementasikan hasil BTPJK yaitu belajar mengganti
password komputer server yang selama ini belum diganti dan mengendalikan (remote)
komputer server dari ruang Supervisor. Yach……………puas, sekarang ilmu yang saya
dapat dari hasil BTPJK sudah saya laksanakan dan keinginan untuk mempunyai
ruang Supervisor yang bersih dan rapi sudah jadi kenyataan. Dan Tabung Pemadam
Kebakaran di ruang server juga sudah terpasang (tapi maaf pak bos Kasub Bagian
Umum, waktunya isi ulang).
Tentunya ini semua atas dukungan
dan prakarsa dari Kepala KPPN Bojonegoro, Kasub Bagian Umum, Kasi PDMS, PT
Limawira Wisesa, dan DSP serta Supervisor
II. Hanya ucapan terima kasih yang bisa saya sampaikan.
Kuliner dan Wisata
Untuk menghilangkan kepenatan Tim
DSP yang sehari penuh bergulat dengan kabel jaringan, maka pak Pur (Kasub
Bagian Umum) berinisiatif mengajak makan malam sambil kuliner di Waroeng Ireng
Bojonegoro (30/05), yang menyediakan Wedang Tape Ketan Hitam, Rujak Cingur dan
Nasi / Lontong Campur. Semua menu tersebut adalah andalan Waroeng Ireng yang
pelanggannya dari pengendara sepeda onthel sampai mobil mewah (maaf sekedar
gambaran saja).
Kenapa kok disebut Waroeng Ireng
padahal warnanya putih ? Konon ceritanya, dulu warung tersebut dindingnya hitam
karena kena jelaga dari lampu minyak tanah (ublik) dan bukanya mulai pukul 10
malam. Tapi sekarang buka mulai pukul 18.00 s.d. 23.00 WIB setelah ditinggal
seniornya.
Setelah kuliner, malam berikutnya
(31/05) menyempatkan wisata di Kayangan Api yang berjarak sekitar 25 km dari
kota Bojonegoro. Kayangan Api adalah api abadi dengan bau belerang yang tidak
penah padam meskipun diguyur air hujan terus menerus. Ditempat ini juga pada
bulan Suro (Jawa) digunakan untuk lomba tayuban, sindir (semacam saweran) sekaligus
untuk wisuda pemenang lomba. Juga pernah digunakan sebagai tempat pengambilan
“Api PON”.
Sebenarnya hari ketiga (01/06)
akan wisata alam ke Perataan (tempat pemandian air hangat) Kabupaten Tuban, yang berjarak sekitar 30 km
dari kota Bojonegoro. Tapi karena pekerjaan selesai pada pukul 18.00 WIB, maka
rencana tersebut batal dan harus naik kereta pada pukul 20.00 WIB. Wach……. sayang
sekali.
Foto selengkapnya di ww.facebook.com/pelesir
Senin, 20 Mei 2013
PELESIR KE MAROS, MAKASSAR DAN PAREPARE
Ini lanjutan tulisan saya sebelumnya, yaitu ketika mengikuti Bimbingan Teknis Pemeliharaan
Jaringan dan Komputer (BTPJK) di Makassar
Tiba di Bandara Hasanuddin
Makassar tanggal 8 April 2013 pukul 08.00 WIT,
setelah istirahat satu jam saya menyempatkan dulu pelesir ke AirTerjun
Bantimurung Maros (sekitar 25 km dari Bandara) yang terkenal itu dengan kondisi
hujan. Naik taxi borongan Rp 240.000,- dengan kesepakatan tujuan dari
Bandara-Bantimurung-Panakukang Makassar. Sampai di lokasipun masih hujan,
sehingga saya tidak berani menjelajah lebih jauh di lokasi air terjun yang
suara airnya bergemuruh (khawatir terjadi air bah). Sebenarnya di sana ada gua,
istana kupu-kupu dan lain-lain yang patut kita kagumi untuk merenungkan betapa
tidak terbatasnya kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Hari berikutnya (malam hari) makan
di warung makan ikan segar “LAE-LAE”, bersama Supri KPPN Sidoarjo dan pak
Sugeng yang bertugas di Kejari Makassar. Saya pilih ikan bakar baronang, tapi
cara membakarnya tidak seperti di Jawa yang diberi rempah-rempah dan kecap (di
Makassar sekedar dibakar saja). Setelah makan malam dilanjutkan ke Pantai
Losari dan makam Pangeran Diponegoro serta keliling kota Makassar.
Kesempatan berikutnya saya shalat
Magrib di Masjid Raya Makassar dan shalat Isya’ di Masjid Al-Markaz
Al-Islami yang keduanya diresmikan oleh
H.M. Jusuf Kalla. Ini kebiasaan kalau lagi pelesir, saya usahakan bisa shalat
di masjid besar/raya kota yang saya singgahi. Ada kepuasan tersendiri.
Pagi hari habis shalat subuh dari
hotel jalan kaki menyusuri jalan Boulevard sampai di jalan Andi Pangeran
Pettarani, naik becak kemudian naik pete-pete (angkot) menuju terminal Daya
(sekedar survey karena tanggal 12-04-2013 saya akan ke Pare-pare). Ternyata
mobil angkutan plat kuning di Makassar Sulawesi Selatan adalah mobil yang di
Pulau Jawa sebagai mobil pribadi (plat hitam) yang dirawat dengan baik.
Misalnya Isuzu Panther, Kijang Innova, Toyota Avanza dll. Karena sudah pukul
06.30 WIT, saya harus bergegas kembali ke hotel naik ojek Rp 30.000,- dengan jarak
tempuh sekitar 18 km.
Sore hari saya lanjutkan menuju
KPPN Makassar I untuk menemui pak Amran Razak yang pernah bertugas di KPPN
Bojonegoro. Ini sebagi kunjungan balasan karena beberapa hari sebelumnya pak
Amran beserta ibu dan putrinya menemui saya di hotel sambil membawa oleh-oleh
….. untuk teman-teman KPPN Bojonegoro. Kami lanjutkan menuju benteng Fort
Rotterdam, benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9
yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna.
Kamis malam (11-04-2013) BTPJK
ditutup oleh Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi
Selatan, Usdek Rahyono dan dilanjutkan dengan hiburan.
Paginya Jumat (12-04-2013) pukul
06.00 WIT saya menuju terminal untuk melanjutkan pelesir ke Parepare (sudah janjian
sama mas Kasman KPPN Parepare) yang jaraknya sekitar 150 km dari terminal Daya
Makassar. Makassar – Parepare perjalanannya sangat menyenangkan banyak
pemandangan alam yang tidak saya temui di Pulau Jawa, mulai dari rumah panggung
sampai pegunungan yang nampak menghadang jalan dan disamping kami. Jalannya
seperti jalan tol sehingga mobil bisa jalan 120km/jam, kalau di Jawa,
Bojonegoro-Surabaya rata-rata kecepatan 80km/jam (karena harus berjuang untuk
mendahului truk gandeng dan kontainer).
Tiba di Parepare pukul 10.00
WIT (Alhamdulillah tidak telat shalat Jum’at) terus naik angkutan menuju KPPN
Parepare, yang ternyata dipintu gerbang KPPN teman saya mas Kasman sudah
menunggu dengan seorang ibu. Siapa ya ibu itu (pikirku) ? Ternyata namanya ibu
Maryam juga pegawai KPPN Parepare, dan menawari saya untuk menginap di rumah baru
beliau yang ada di belakang kantor. Saya setuju, rejeki khan tidak boleh
ditolak (juga penghematan ha..ha…). Akhinya saya tidak jadi sewa penginapan.
Setelah shalat Jum’at kami ke Balai
Penginderaan Jarak Jauh, LAPAN Parepare bersama pak Agus untuk menikmati
suasana Kantor Balai yang indah, asri dan bersih. Kami dikenalkan sebagian
alat-alat yang ada, tugas Balai, termasuk naik ke antenna yang berbentuk bola.
Ini pengalaman baru bagi kami.
Sepulang dari Lapan sempat kuliner di Warung
Itik “Dua Putri” yang menunya bebek goreng, lezat sekali.
Sorenya main di pantai Lumpue
yang bentuknya setengah lingkaran, indah sekali pantai cipataan Allah SWT. Malamnya main di pasar senggol atau terkenalnya pasar Cakar (Cap Karung) yang menjual
barang/pakaian eks luar negeri, yang konsumennya semua masyarakat tanpa
memandang status sosial. Saya juga menikmati pisang epe’ di pantai sekitar
pelabuhan dekat pasar Cakar tersebut.
Sehari semalam di Parepare, dengan berat hati hari Sabtu tanggal 13 April 2013 pukul 10.00
WIT saya kembali ke Bandara Hasanuddin Makassar untuk terbang menuju Surabaya.
Oya …. ada yang unik ketika naik
angkutan umum menuju Parepare, di tengah perjalanan sopir angkutan hutang uang
Rp 1.000,- untuk bayar retribusi kemudian minta lagi Rp 4.000,- biar pas Rp
5.000,- katanya. Setelah sampai di Parepare bayar Rp 50.000,- terus saya
tanyakan : uang saya yang Rp 5.000,-?
Dengan entengnya si sopir menjawab : ikhlaskan saja. Jadi totalnya saya bayar
Rp 55.000,-
Kemudian ketika kembali menuju
Makassar naik angkutan umum dengan kesepakatan ongkos Rp 50.000,- ditengah perjalanan
si sopir ternyata minta tambah Rp 10.000,- Jadi akhirnya saya bayar Rp 60.000,- Mungkin sopir-sopir itu tahu kalau saya dapat
uang saku ketika mengikuti Bimbingan Teknis. Haaa…. Haaa…..
Terima kasih untuk pak Amran
(KPPN Makassar I), pak Sugeng (Kejari Makassar), mas Kasman (KPPN Parepare), pak
Amrullah dan ibu Maryam (Parepare), pak Agus (Balai Penginderaan Jarak Jauh,
LAPAN Parepare), dan mas Supri (KPPN Sidoarjo).
BINTEK PEMELIHARAAN JARINGAN DAN KOMPUTER 2013
Ini menjadi momen langka bagi
saya, karena mendapat kesempatan untuk mengikuti Bimbingan Teknis Pemeliharaan
Jaringan dan Komputer (BTPJK) di Makassar Sulawesi Selatan tepatnya di hotel
Swiss Belinn Panakukang. Ini kesempatan pertama saya setelah ditunjuk sebagai
Supervisor di KPPN Bojonegoro. Biasanya BTPJK selama ini diadakan di Bandung
dan sekitarnya yang diikuti oleh KPPN dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan seluruh
Indonesia, yang diselenggarakan atas kerjasama antara Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dan Telkom PDC mulai tanggal 8 sampai dengan 12 April 2013.
Kenapa kok di Makassar apa tidak pemborosan ? Ternyata tidak. Karena pelaksaan
BTPJK Tahun Anggaran 2013 diadakan di dua tempat, untuk Indonesia barat tahap I
diadakan di kota Bandung sedangkan Indonesia Timur (+ Jatim dan Kaltim) tahap
II di Makassar. Menurut narasumber yang saya wawancarai, ini adalah atas
prakarsa/anjuran Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk menekan biaya kegiatan
ini. Konon bisa menghemat anggaran sekitar 25%. Bayangkan kalau penyelenggaraannya
di satu tempat dan diikuti oleh peserta dari Aceh sampai Papua, anggaran yang
dikeluarkan pasti lebih besar.
Dan menurut penulis selain penghematan anggaran
ternyata juga pemerataan (ekonomi) perputaran uang, paling tidak meningkatkan
pendapatan penduduk di kota yang ditempati. Mulai dari transportasi (becak,
petepete/angkot, sampai taxi), kuliner, toko oleh-oleh/souvenir juga tempat
wisata. Semoga ini menjadi awal pembagian wilayah untuk pelaksanaan kegiatan di
Direktorat Jenderal Perbendaharaan berikutnya.
Itulah ulasan non teknis saya
tentang pelaksanaan BTPJK, untuk berita resminya kunjungi http://www.perbendaharaan.go.id/new/?pilih=news&aksi=lihat&id=3134
Selasa, 29 Januari 2013
KPPN BOJONEGORO - MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1434 H
PERPISAHAN IBU UMI NURYATI,
TASYAKURAN TUTUP TAHUN ANGGARAN 2012 DAN PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW
1434 H TANGGAL 25 JANUARI 2013
Pada hari Jumat tanggal 25 Januari
2013 terasa menjadi hari yang istimewa bagi seluruh pegawai KPPN Bojonegoro,
karena telah dilaksanakannya tiga acara kegiatan sekaligus. Yaitu perpisahan
ibu Umi Nuryati yang memasuki purna tugas per 1 Februari 2013, tasyakuran
Tutup Tahun Anggaran 2012 dengan ditandai selesainya pengiriman Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2012 dan Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW 1434 H.
Sesi pertama kegiatan dimulai sekitar
pukul 14.30 WIB yang setelah pembukaan, kemudian diawali dengan kesan dan pesan
ibu Umi Nuryati dan dilanjutkan dengan kesan dan kesan perwakilan pegawai oleh
Kasub Bagian Umum. Berikutnya sambutan Kepala Kantor untuk perpisahan purna
tugas ibu Umi Nuryati sekaligus sambutan dalam rangka tasyakuran tutup Tahun
Anggaran 2012.
Tidak lupa juga, seperti biasa dilakukan penyerahan cindera mata dari para pegawai berupa cincin yang diserahkan langsung oleh Kepala Kantor dan penyerahkan cindera mata dari Dharma Wanita oleh Kepala Seksi Pencairan Dana.
Tidak lupa juga, seperti biasa dilakukan penyerahan cindera mata dari para pegawai berupa cincin yang diserahkan langsung oleh Kepala Kantor dan penyerahkan cindera mata dari Dharma Wanita oleh Kepala Seksi Pencairan Dana.
Setelah shalat Asyar dilanjutkan sesi
kedua yaitu acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan nara sumber Ustadz
Yogi Prana Izza dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh ustadz Hisnul Huda.
Memperingati kelahiran Nabi Muhammad
SAW adalah sebagai tanda rasa cinta kita pada Rasulullah SAW. Dalam pengajian
tersebut kita diharapkan tidak bimbang dan bisa memilih antara Investasi
Akhirat (Surga) dan Investasi Dunia. Selalu mengkonsumsi
makanan yang halal, dan dalam bekerja tidak mengeluh (harus selalu ikhlas dan
totalitas), demikian pesan dari nara sumber.
Setelah pengajian dan doa selesai
dilanjutkan dengan ramah tamah yang diikuti oleh seluruh pegawai KPPN
Bojonegoro dan para undangan yang berakhir sekitar pukul 17.30 WIB.
Terima kasih kepada Kepala Kantor, Kasubbag
Umum, para Kepala Seksi, Ketua Bapor dan Dharma Wanita serta para pegawai KPPN
Bojonegoro dalam mendukung acara tersebut.
OLEH : PENGURUS MUSHOLLA AL-AMANAH
KPPN BOJONEGORO - KUNJUNGAN KE LEMBAGA SOSIAL
Seperti biasa Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Bojonegoro setiap tiga bulan
sekali menyalurkan bantuan berupa sembako ke Lembaga Sosial di sekitar
Bojonegoro. Bantuan tersebut dihimpun dari para pegawai dengan suka rela, yang
penyalurannya dipercayakan pada Pengurus Musholla Al-Amanah KPPN Bojonegoro.
Untuk penyaluran kali ini terasa
istimewa karena diserahkan langsung oleh Kepala KPPN Bojonegoro (Ibu Niken
Supriyanti) yang didampingi Kepala Sub Bagian Umum, para Kepala Seksi dan
sebagian pegawai pada tanggal 24 dan 25 Oktober 2012.
Kegiatan istimewa ini dimaksudkan
dalam rangka menyongsong hari Oeang Republik Indonesia Ke-66 Tahun 2012 dan bertepatan dengan sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah 1433 H yang dianjurkan untuk lebih banyak
melaksanakan sedekah. Dan inilah bukti bentuk kepedulian para pegawai KPPN
Bojonegoro pada lingkungan sekitar dengan ikut mensejahterakan pihak-pihak yang
membutuhkan.
Lembaga Sosial yang dikunjungi mulai dari dalam kota sampai keluar kota
Bojonegoro dengan radius 22 km, yang semuanya bertujuan mengembangkan dan
memajukan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dengan sasaran anak yatim/piatu,
dhuafa, fakir miskin.
Lembaga Sosial dimaksud antara lain :
1. Pondok Pesantren SYAICHONAA
DIMYATI, Ngraseh, Dander, Bojonegoro, yang diasuh oleh Ustadz
Ashob Dimyati.
2. Yayasan Panti Asuhan / Pondok Pesantren
AL-MUNAWAR, Kunci, Dander, Bojonegoro, yang diasuh
oleh Ustadz Bardam.
3. Panti Asuhan ASY-SYAUQIE Nglingi, Ngasem,
Bojonegoro, yang diasuh oleh Ustadz Moch. Aly Imron.
4. Yayasan AL-KAHFI Cabang Bojonegoro, Jalan
Munginsidi Kampung Baru Gg. I No. 20 Bojonegoro
dengan
Ketua Ridha Aulia Yuniarti.
Untuk Yayasan Al-Kahfi Cabang Bojonegoro baru berdiri sekitar awal
Tahun 2012 dan KPPN Bojonegoro baru pertama ini mengunjungi dan tentunya bisa
berkelanjutan dengan dukungan semua pihak.
(musholla al-amanah kppn bjn 291012)
Langganan:
Postingan (Atom)